ASPIRASIKU – Linimasa media sosial (medsos) ramai membahas memanasnya konflik dua negara di Timur Tengah, yakni Iran dan Israel.
Ketegangan ini mencuat sejak Israel melancarkan serangan ke fasilitas nuklir dan militer Iran pada 13 Juni 2025 lalu.
Serangan itu menewaskan sedikitnya 224 warga Iran, termasuk sejumlah perwira tinggi militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.
Baca Juga: AGGRE Capital dan MNC Finance Jalin Kolaborasi Strategis Perluas Akses Pembiayaan UMKM
Dilansir The Guardian, Selasa (17/6/2025), Iran kini membalas serangan dengan meluncurkan drone dan rudal ke wilayah Israel.
Rentetan serangan tersebut dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 24 orang di Tel Aviv.
Menanggapi situasi tersebut, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Republik Indonesia (RI), Mohammad Boroujerdi, menegaskan bahwa serangan Iran merupakan simbol perlawanan bagi negara-negara yang selama ini menjadi korban agresi Israel, terutama Palestina.
"Ini menjadi momentum yang sangat penting bagi negara-negara yang dizalimi oleh rezim zionis, khususnya bangsa Palestina di Jalur Gaza," kata Boroujerdi dalam konferensi pers di kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025).
Ia menambahkan bahwa tindakan Iran memberikan inspirasi bagi bangsa Lebanon dan negara-negara lain yang menentang Israel.
"Ketika mereka melihat Iran dengan kekuatannya memberikan pelajaran kepada rezim zionis, mereka senang dan gembira, kami pun senang dan gembira," ujarnya.
Baca Juga: Satu Juta Rumah Dibangun Tahun 2025 Ini, Presiden Prabowo Tiru Program Perumahan Murah Singapura
Boroujerdi menegaskan bahwa Iran berhak membela diri sesuai Pasal 51 Piagam PBB.
Ia menilai serangan Israel ke Iran bukan hanya mengancam kedaulatan nasional negaranya, tetapi juga perdamaian dunia.