ASPIRASIKU - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akhirnya muncul ke hadapan publik setelah sebelumnya sempat dikabarkan berlindung di bunker pasca serangan Iran.
Pada Senin, 16 Juni 2025, Netanyahu melakukan kunjungan ke Bat Yam, wilayah Israel tengah yang terdampak cukup parah akibat gempuran rudal dan drone Iran.
Bat Yam menjadi salah satu kota yang mengalami kerusakan signifikan. Sejumlah bangunan dilaporkan hancur dan warga terpaksa mengungsi untuk sementara waktu demi keselamatan.
Baca Juga: KEPALA SEKOLAH CATAT! KPK Pantau Ketat SPMB 2025: Soroti Celah Korupsi dalam Penerimaan Murid Baru
Dalam pernyataan resminya melalui akun X, Netanyahu menegaskan bahwa Iran akan menanggung konsekuensi besar atas serangan tersebut.
"Iran akan membayar harga yang sangat mahal atas pembunuhan warga sipil, perempuan, dan anak-anak yang mereka lakukan dengan sengaja," tegas Netanyahu.
Ia juga memastikan bahwa operasi militer Israel akan terus berjalan di bawah misi bernama The Rising Lion atau Singa yang Bangkit.
"Tentara dan pilot kita beroperasi dengan gagah berani di atas langit Iran," ujarnya.
Kehadiran langsung Netanyahu di lokasi terdampak dinilai sebagai sinyal kuat bahwa eskalasi konflik antara Israel dan Iran belum akan mereda dalam waktu dekat.
Sementara itu, tekanan internasional terhadap kedua negara semakin meningkat, mengingat potensi konflik meluas hingga berdampak global.
Baca Juga: Dijamin Baper! Puisi Tentang Guru yang Penuh Makna dan Cinta
Diketahui, serangan Iran ke Israel merupakan balasan atas gempuran Israel terhadap lebih dari 200 target militer dan fasilitas strategis di wilayah Iran yang menewaskan puluhan warga.
Sebagai respons, Iran meluncurkan rudal dan drone ke berbagai titik di Israel, menimbulkan korban jiwa di kalangan sipil.***