ASPIRASIKU - Kementerian Agama Republik Indonesia kembali membuka peluang emas bagi para lulusan Madrasah Aliyah, Pendidikan Diniyah Formal Ulya/Satuan Pendidikan Muadalah, serta SMA/SMK sederajat untuk melanjutkan studi S1 di Kerajaan Maroko.
Dalam kerja sama dengan Moroccan Agency for International Cooperation (AMCI), sebanyak 50 beasiswa ditawarkan untuk tahun akademik 2025–2026.
Informasi ini diumumkan secara resmi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada 21 Mei 2025.
Peluang ini menjadi angin segar bagi generasi muda Indonesia yang bercita-cita menempuh pendidikan tinggi di luar negeri, khususnya di negara bersejarah seperti Maroko.
Baca Juga: 40 Soal PAT IPS Kelas 4 SD/MI Semester 2 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban
Negara yang dikenal dengan warisan budaya Islam yang kaya ini telah lama menjadi tujuan studi para pelajar dari berbagai belahan dunia, termasuk dari Indonesia.
Saat ini, lebih dari 24.000 mahasiswa Indonesia telah tersebar di perguruan tinggi Timur Tengah dan Afrika, termasuk Maroko.
Seleksi calon penerima beasiswa akan dikoordinasikan oleh Konsorsium Pusat Bahasa PTKIN (KPB), sebuah lembaga yang telah terdaftar resmi berdasarkan SK Menkumham tahun 2022.
Seleksi ini akan dilaksanakan melalui dua tahap: Computer Based Test (CBT) dan wawancara.
Baca Juga: 20 Latihan Soal SAS Pendidikan Pancasila Kelas 3 Semester 2 Kurikulum Merdeka dan Jawabannya
CBT akan menguji kemampuan Bahasa Arab peserta dan dilakukan secara daring, sedangkan wawancara akan digelar secara luring di kampus-kampus UIN yang ditunjuk sebagai lokasi seleksi.
Tahapan seleksi dimulai dengan pendaftaran online pada 26 Mei hingga 2 Juni 2025 melalui situs resmi KPB di https://pusatbahasaptki.or.id
Di tahap ini, peserta wajib mengunggah dokumen seperti ijazah atau rapor kelas XII, surat izin orang tua, pas foto, serta menggunakan email aktif milik pribadi.
Setelah lolos verifikasi, peserta akan dikenai biaya seleksi yang tidak dapat dikembalikan jika tidak mengikuti tahapan selanjutnya.
