ASPIRASIKU - Rohingya adalah kelompok etnis yang terbuang dan mendapat penolakan di beberapa negara. Konflik Rohingya sendiri sudah muncul sejak pada tahun 1982 di Myanmar.
Menurut pencatatan PBB, kaum Rohingya sekarang menjadi kelompok etnis tanpa kewarganegaraan terbesar di dunia. Pemerintah Myanmar menolak mengakui mereka sebagai etnis asli, menganggap mereka sebagai imigran bahkan setelah tinggal di sana sejak abad ke-14.
Awalnya, istilah "Rohingya" merujuk kepada komunitas Muslim di Rakhine (Arakan), bagian barat Myanmar yang berbatasan langsung dengan Bangladesh secara geografis.
Baca Juga: Kenapa Indonesia menerima Rohingya dan Berapa Pegungsi Rohingya di Indonesia saat Ini?
Kenapa Orang Rohingya Dibenci dan Diusir?
Lalu kenapa Rohingya dibenci? Hal demikian berawal dari Pemerintah Myanmar yang tak sudi mengakui Etnis Rohingya bagian dari warganegara mereka.
Pada masa kolonial Inggris sejak 1824, Myanmar menjadi jajahan. Inggris memanfaatkan etnis Rohingya sebagai tentara untuk melawan Myanmar, dengan janji akan menyediakan 'wilayah nasional Muslim' bagi Rohingya. Konflik pun meletus antara nasionalis Buddha Myanmar dengan Rohingya yang beragama Islam.
Setelah Myanmar merdeka pada 1948, sentimen anti-Rohingya semakin kuat, terutama karena polarisasi agama.
Pada 1958, presiden pertama Myanmar, Sao Shwe Thaike, mengakui umat Islam di Arakan sebagai bagian dari ras asli Burma, menjadikan Rohingya sebagai bagian dari negara Burma saat itu.
Namun, segalanya berubah setelah Undang-Undang Kewarganegaraan 1982. Undang-undang ini membatasi kewarganegaraan berdasarkan keanggotaan "ras nasional" yang telah menetap di Myanmar sebelum 1824 atau tahun Inggris menjajah.
Rohingya tidak diakui sebagai salah satu dari 135 etnis yang diakui karena dianggap warga Bangladesh. Parahnya, Bangladesh juga menolak mengakui mereka sebagai warga, bahkan mengusir sekitar 200 ribu Rohingya kembali ke Myanmar pada pertengahan 1990-an.
Baca Juga: Pengungsi Rohingya dari Negara Mana? Berikut Asal-Usul hingga Kenapa Rohingya Ditolak di Aceh