ASPIRASIKU – Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas menyalahkan AS atas kurangnya solusi politik dalam menghadapi krisis Timur Tengah.
Mahmoud Abbas yang menghadiri pertemuan OKI dan Liga Arab juga berjanji untuk "menghukum penjahat perang di pengadilan internasional".
Pernyataan itu disampaikan Mahmoud Abbas dalam pidatonya di pertemuan tersebut yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi.
Baca Juga: Niat Hati Ingin Terkenal, Sosok Pria yang Mencaci Maki Pendukung Palestina Diamankan Polisi
“Amerika bertanggung jawab atas kurangnya solusi politik (terhadap konflik Timur Tengah),” katanya bersikeras.
“Kami akan mengadili penjahat perang di pengadilan internasional, dan Amerika Serikat akan bertanggung jawab atas kegagalan menyelesaikan (krisis ini).”
Presiden Palestina telah menyerukan AS agar melakukan sesuatu untuk mengakhiri pendudukan Israel.
Abbas menjelaskan bahwa “Gaza adalah bagian integral dari negara Palestina dan solusi politik harus komprehensif.”
Baca Juga: Janji Anies Kalau Menang Pilpres 2024 Mau Rombak Fungsi BUMN, Begini Tanggapan Netizen Twitter
Ketegangan kembali berkobar sejak tanggal 7 Oktober ketika kelompok pejuang Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel dari Jalur Gaza.
Hamas menggambarkan serangan kejutan itu sebagai respons terhadap tindakan agresif dan sewenang-wenang Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Israel membalasnya dengan blokade total terhadap Jalur Gaza dan melancarkan serangan udara ke wilayah tersebut serta beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah.
Selama 38 hari berturut-turut serangan Israel yang tanpa henti ke Gaza telah mengakibatkan terbunuhnya 11.100 orang, termasuk lebih dari 8.000 wanita dan anak-anak, menurut TRT World.
Baca Juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran Terus Merosot, Bukti Rakyat Kecewa dengan Intervensi Kekuasaan di MK
Serangan juga mengarah ke sejumlah rumah sakit di Gaza, salah satunya adalah rumah sakit al-Shifa.
