ASPIRASIKU – Baru-baru ini juru bicara kelompok pejuang Hamas, Abu Ubaidah menyatakan tentang pembebasan tawanan di Gaza.
Abu Ubaidah secara tegas mengajukan syarat kepada Israel atas permintaan pembebasan tawanan. Melalui saluran Al-Aqsa TV, ia menyebut satu-satunya cara untuk menjamin pembebasan para tawanan adalah melalui “pertukaran tahanan secara menyeluruh atau bertahap”.
Baca Juga: Janji Anies Kalau Menang Pilpres 2024 Mau Rombak Fungsi BUMN, Begini Tanggapan Netizen Twitter
Juru bicara Brigade Qassam itu memberikan informasi bahwa para tawanan terdiri dari perempuan, orang sakit dan lanjut usia serta warga sipil lainnya.
Namun, dia juga membeberkan bahwa Israel telah menahan orang-orang dalam kategori yang sama di penjara mereka.
“Masalah ini tidak dapat diselesaikan kecuali melalui pertukaran dalam masing-masing kategori ini (tahanan dan tawanan) atau melalui proses komprehensif yang mencakup semua orang,” tambahnya.
Negosiasi masih terus berlanjut antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Qatar melalui koordinasi dengan Amerika Serikat.
Negosiasi itu mungkin akan membebaskan 10-15 tawanan sebagai imbalan atas jeda pertempuran selama beberapa hari, menurut sumber Hamas dan Mesir kepada kantor berita Reuters dan AFP.
Sementara sumber anonim yang mengetahui perundingan tersebut melaporkan bahwa rincian seputar prospek kesepakatan masih belum pasti.
“Jumlah pastinya masih belum jelas pada tahap ini,” kata sumber tersebut kepada Reuters dan menyebut bahwa jumlah tawanan yang akan dibebaskan antara 10 dan 15 orang.
Sumber lain, yang dekat dengan Hamas, melaporkan kepada AFP bahwa perundingan tersebut “seputar pembebasan 12 sandera, setengah dari mereka adalah warga Amerika, dengan imbalan jeda kemanusiaan selama tiga hari”.
Alan Fisher dari Al Jazeera mengatakan, “Ada banyak pembicaraan yang terjadi, banyak negosiasi yang sedang berlangsung.”
Baca Juga: Paksa Usir Warga Palestina, PM Israel Tak Akan Hentikan Serangan, Indoneisa Kirim Bantuan ke Gaza
