ASPIRASIKU – Seringkali kita pernah mendengar ungkapan seperti “hidup itu pilihan” tentu ungkapan ini tidak keliru, sebab kehidupan kita memang selalu dipenuhi dengan pilihan-pilihan yang terkadang sulit bagi kita putuskan.
Baik dalam urusan keluarga di rumah, maupun dalam dunia pekerjaan seringkali kita diperhadapkan dengan berbagai pilihan yang sulit dalam hidup, tetapi harus kita putuskan demi jalannya roda kehidupan baik di rumah maupun di kantor.
Melalui kanal Youtube GKI Salatiga dalam program Sapaan dan Renungan Pagi GKI Salatiga edisi Jumat 28 Juli 2023, Kristiani Murti Astuti memberikan sebuah renungan dengan tema “Hidup diantara Dua Pilihan.”
Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius, Pisces, Aries, Taurus dan Gemini Pada Periode Sabtu 29 Juli 2023
Pembacaan Alkitab terdapat di dalam teks Ulangan, 30:19 yang menyatakan:
“Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.”
Teks ini adalah perkataan Musa bagi bangsa Israel sebagai bentuk pengingat bagi mereka, terhadap hal-hal besar yang telah Tuhan Allah lakukan dalam perjalanan hidup mereka selama mereka keluar dari tanah perbudakan di Mesir.
Baca Juga: Hari Ini Thailand VS Qatar, Jadwal Perempat Final FIVB Challenger Cup 2023 Voli Putra
Musa mengajak kepada bangsa tersebut mengenai pilihan atau keputusan yang harus mereka ambil, apakah mereka memilih kehidupan ataukah kematian, apabila bangsa Israel memutuskan memilih kehidupan maka sudah sepatutnya mereka akan memilih mengasihi Tuhan Allah mereka.
Sebaliknya jika mereka memilih kematian maka sebenarnya mereka telah berada jauh dari kehendak Tuhan Allah, jika mereka memilih kehidupan maka mereka harus hidup seturut dengan kehendak sang Allah Bapa di Sorga.
Teks ini ternyata masih berbicara kepada kita para pembaca Alkitab masa kini, kita pun seringkali diperhadapkan dengan 2 pilihan tersebut yaitu:
Baca Juga: Hubungan Antoni-Hendra Hutang Piutang Pribadi, Tidak Terkait BRI
1. Hidup dengan cara bergantung sepenuhnya pada kehendak Tuhan Allah yang berarti kita wajib, mengikuti setiap peraturan dari-Nya dan mengabaikan setiap kehendak diri kita secara pribadi.
2. Hidup dengan cara kita sendiri sebab kita merasa bahwa kita bisa mengatasi setiap persoalan kehidupan kita sendiri, mungkin karena kita memiliki jabatan serta status sosial yang tinggi sehingga kita seolah tidak membutuhkan Tuhan Allah.