ASPIRASIKU - Susu UHT dan susu formula kerap dianggap sama, padahal keduanya memiliki perbedaan signifikan mulai dari proses produksi, kandungan nutrisi, hingga tujuan penggunaannya.
Memahami perbedaan ini penting agar orang tua dapat memilih susu yang tepat sesuai kebutuhan anak.
Susu UHT adalah susu cair yang diproses dengan pemanasan suhu tinggi, sekitar 135–145°C selama beberapa detik, untuk membunuh bakteri.
Baca Juga: Neta Diguncang Isu Bangkrut, Ini Jurus Baru Amankan Pasar Mobil Listrik di Indonesia
Metode sterilisasi ini membuat susu UHT dapat bertahan lama pada suhu ruang tanpa pengawet tambahan.
Sementara itu, susu formula umumnya berbentuk bubuk dan diformulasikan secara khusus melalui proses pengeringan serta penambahan berbagai zat gizi untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Dari segi kandungan, susu UHT mempertahankan sebagian besar nutrisi alami seperti protein, kalsium, lemak, dan vitamin, meski pemanasan dapat mengurangi kadar vitamin C dan beberapa mineral.
Baca Juga: 4 Hotel di Puncak Disegel KLHK, Buang Limbah Cair ke Sungai Ciliwung
Sebaliknya, susu formula diperkaya vitamin A, D, E, K, B kompleks, mineral seperti kalsium, zat besi, zinc, asam lemak esensial (DHA dan ARA), serta prebiotik.
Penggunaannya pun berbeda. Susu UHT umumnya dikonsumsi anak usia di atas 1 tahun atau orang dewasa sebagai bagian dari diet seimbang.
Susu formula diperuntukkan bagi bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif atau memerlukan nutrisi tambahan, termasuk untuk kondisi medis tertentu.
Baca Juga: Ingin Tinggal di Bandung? Ini Tips Mencari Rumah Sesuai Gaya Hidup
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Susu UHT unggul dalam hal kepraktisan dan daya simpan, namun kandungan nutrisinya sedikit berkurang akibat pemanasan.
Susu formula menyajikan nutrisi lengkap, tetapi harganya relatif lebih tinggi dan membutuhkan persiapan sebelum dikonsumsi.
