ASPIRASIKU - Dalam tradisi Jawa yang kaya akan filosofi dan simbolisme, perhitungan weton masih menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya bagi mereka yang masih memegang teguh ajaran leluhur.
Salah satu kombinasi weton yang sering menjadi perhatian adalah “Pahing ketemu Pon”.
Kombinasi ini tidak hanya dihitung dalam pernikahan, tetapi juga digunakan untuk membaca karakter, meramal nasib, hingga memilih hari baik dalam berbagai aktivitas penting.
Weton sendiri berasal dari gabungan antara hari dalam kalender Masehi (Senin sampai Minggu) dan pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon).
Sistem ini menghasilkan 35 kombinasi weton yang masing-masing diyakini memiliki pengaruh tertentu terhadap kehidupan seseorang.
Dalam konteks ini, “pahing ketemu pon” berarti dua orang yang masing-masing lahir pada hari Pahing dan Pon.
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, kombinasi weton ini memiliki makna mendalam yang bisa membawa pengaruh dalam hubungan, baik dalam pertemanan, bisnis, maupun rumah tangga.
Kombinasi Pahing dan Pon kerap dianggap unik karena masing-masing memiliki neptu (jumlah nilai spiritual hari dan pasaran) yang cukup tinggi.
Baca Juga: Weton Darah Manis Apa Saja? Menyingkap Makna dan Pengaruhnya dalam Kepercayaan Jawa
Pahing memiliki nilai 9, sedangkan Pon bernilai 7. Jika dijumlahkan, total neptu dari kombinasi ini adalah 16.
Angka 16 dalam hitungan Jawa termasuk ke dalam kategori yang ‘sedang’. Ini berarti hubungan antara individu yang memiliki weton Pahing dan Pon biasanya tidak terlalu buruk, namun juga tidak selalu harmonis tanpa usaha.
Diperlukan pemahaman, pengertian, dan toleransi agar hubungan keduanya berjalan lancar.