ASPIRASIKU - Tidak semua sikap sopan pembeli ternyata disukai oleh karyawan makanan cepat saji. Justru terkadang ia tidak menyukai itu terjadi dengan beragam alasan.
Misalnya saja seperti kebiasaan membiarkan membuang sampah ke lantai dan membiarkan anak-anak mengamuk di restoran.
Belum lagi kebiasaan yang tidak mengoreksi kesalahan dalam pesanan. Namun pada akhirnya pembeli protes ada kesalahan yang dilakukan karyawan.
Baca Juga: Manfaat Makan Daging Kambing Untuk Ibu Hamil
Pada umumnya seorang karyawan akan mengulangi pesanannya kembali kepada pembelinya. Namun apakah pembeli memperhatikan detail apa yang jadi pesanannya?
Kebiasaan menyerahkan uang tambahan untuk kembalian juga menjadi hal yang tak disukai. Misalnya saja, uang pembeli Rp100 ribu.
Sedangkan pesanan hanya menghabiskan Rp89 ribu, Namun pembeli menambahkan uangnya 1.000 rupiah ketika akan diberi kembalian agar kembalian genap Rp10 ribu.
Baca Juga: 6 Bisnis Milenial Tanpa Modal yang Bisa Buat Kaya Raya
Belum tentu cara ini menyenangkan karyawan. Apalagi di rumah makan cepat saji, ia harus cepat melayani dan terkadang terburu-buru dalam antrian lainnya.
Kebiasaan menunggu di pintu atau jendela drive-through. Ini juga tidak membuat suka karyawan rumah makan cepat saji.
Karena arus pesanan tersendat. Untuk itu, seorang pembeli harus memahami arus pesanan yang terus berdarangan.
Baca Juga: Ini Daftar Atlet Wakili Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
Kebiasaan membersihkan nampan atau keranjang, namun menumpukan sampah menjadi satu tanpa dipisah.
Ini bisa menjadi masalah yang akan menambah beban karyawan. Jangan meninggalkan bungkus atau sisa makanan di meja, kecuali tempat sampah sudah terisi penuh.