ASPIRASIKU - Hacker penyebar Ransomware berhasil membuat server Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami down dan error pada tanggal 8-11 mei 2023 kemarin.
Sejumlah nasabah pengguna layanan Bank BSI pun mengalami kesulitan dan nampak banyak yang mengeluhkan di sosial media.
Pihak BSI sendiri mengatakan bahwa layanan mereka sedang dalam masa perawatan sistem atau maintenance berkala untuk peningkatan layanan.
Namun, setelah sekian hari tak kunjung normal seperti biasa akhirnya dari pihak BSI dan BUMN yang disampaikan oleh Erik Tohir mengakui kemungkinan adanya serangan hacker terhadap sistem BSI.
Beredar di internet yang bersumber dari Twitter mengatakan bahwa sekolompok hacker bernama Lockbit 3.0 mengaku bertanggung jawab atas serangan Ransomware terhadap sistem BSI.
Dari akun Twitter Dark Tracer (@darktracer_int) mengatakan bahwa kelompok hacker tersebut telah mencuri data nasabah yang ada di server BSI hingga mencapai 1.5 Terabyte (TB).
Data-data yang telah berhasil dicuri diantara berupa data nasabah dan karyawan BSI beserta data-data pribadi lain seperti nomor HP, email, alamat rumah dan data penting lainnya.
Kelompok hacker Lockbit 3.0 melakukan serangan hacker dalam bentuk Ransomware yang membuat sebuah sistem menjadi error.
Ransomware sendiri merupakan sejenis Malware yang bisa berupa link atau file tertentu yang apabila diklik akan merusak sistem sesuai yang diprogram oleh hacker.
Baca Juga: Tim Voli Pantai Putra Indonesia Melaju ke Semifinal SEA Games 2023, Ini Jadwal dan Tempat Streaming
Modus malware Ransomware cukup populer karena bisa mengunci komputer korban yang mana bila ingin selamat maka harus mengikuti permintaan dari hacker seperti uang tebusan.