ASPIRASIKU – Kasus pencemaran zat radioaktif Cesium-137 di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten, kembali mengguncang perhatian publik.
Temuan tersebut kini berdampak luas, tak hanya pada sektor industri logam, tetapi juga mulai merembet ke industri perikanan, terutama ekspor udang nasional.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) hingga kini masih menelusuri sumber cemaran yang diduga berasal dari limbah besi dan baja impor.
Baca Juga: Bongkar Kondisi Perekonomian Nasional, Menkeu Purbaya Isyaratkan Rencana Penurunan PPN 2026
Di sisi lain, Bareskrim Polri telah menaikkan status kasus ini ke tahap penyidikan, sementara KLHK fokus melakukan dekontaminasi di sepuluh titik terpapar radioaktif.
Industri Udang Mulai Terdampak
Imbas dari kasus radioaktif di Cikande turut dirasakan oleh pelaku industri udang.
Kawasan tersebut diketahui menjadi salah satu lokasi Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang mengekspor produk ke Amerika Serikat (AS).
Sebagai respon, ratusan pelaku usaha udang berkumpul di Forum Shrimp Fair Banyuwangi untuk mencari solusi agar ekspor tetap berjalan lancar.
Baca Juga: Pendaftaran Dimulai, Seleksi PPG Calon Guru Kemendikdasmen Tahun Akademik 2025-2026 Telah Dibuka
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan forum tersebut menjadi momentum bagi pelaku usaha untuk saling menguatkan di tengah ketidakpastian pasar.
“Ini jadi momentum untuk kita semua duduk bareng, saling menguatkan, sehingga ketika ada masalah bisa diselesaikan bersama-sama,” ujar Ipuk, Senin (14/10/2025).
Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Supito, menegaskan bahwa temuan radioaktif hanya berada di satu lokasi, bukan di area budidaya atau seluruh rantai produksi udang.
Baca Juga: Trump Puji Prabowo di KTT Perdamaian Gaza: Pria Luar Biasa dari Indonesia
