Jakarta, ASPIRASIKU – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) untuk triwulan II 2025 sebesar 5,12 persen benar adanya dan tidak dimanipulasi.
Dalam Konferensi Pers APBN KITA Agustus 2025 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025), Purbaya menyentil pihak-pihak yang meragukan validitas data tersebut.
Menurutnya, angka 5,12 persen mencerminkan kondisi ekonomi domestik yang stabil, ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5 persen, investasi meningkat 6,99 persen, investasi bangunan 4,9 persen, serta investasi mesin melonjak hingga 25,3 persen.
Baca Juga: Ramai di Medsos, TNI Turun Tangan Tertibkan Sirene dan Strobo ‘Tot Tot Wuk Wuk’
“Sebagian dari Anda menganggap angka ini salah. (Pertumbuhan) 5,12 (persen) katanya 5+1+2=8, tapi bukan itu. Di belakangnya kalau Anda lihat, laju pertumbuhan uang pada triwulan II tumbuh cukup kencang. Jadi memang itu yang mendorong belanja konsumen tumbuh kuat 5 persen,” kata Purbaya.
“Triwulan II angkanya memang seperti itu. Tidak ada manipulasi BPS. Kalau yang nyangkal-nyangkal itu, ekonominya nggak pada ngerti,” ujarnya.
Lebih lanjut, Purbaya menjelaskan bahwa pertumbuhan pada periode tersebut juga dipengaruhi insentif pemerintah yang digelontorkan hingga April 2025.
Baca Juga: 5 Strategi Sederhana untuk Trading Futures Secara Aman
Namun, perlambatan suplai uang mulai Mei membuat ekonomi melandai pada bulan-bulan berikutnya.
Istana Pernah Angkat Bicara
Keraguan atas data BPS sebelumnya juga sempat ditanggapi Istana.
Pada 7 Agustus 2025, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan saat itu, Hasan Nasbi, menegaskan pemerintah selalu menyampaikan data sesuai fakta.
“Kalau keresahan mungkin framing ya, saya juga membaca beberapa ekonom yang mungkin tidak terlalu positif melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif,” ujarnya.