ASPIRASIKU – Direktur Utama BRI, Sunarso, menilai pembentukan layanan Bank Emas yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah strategis yang akan berdampak positif terhadap likuiditas pembangunan di Indonesia.
Ia menegaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya menguntungkan korporasi, tetapi juga memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
“Ya bagus dong, itu kan sumber pertumbuhan baru. Bagi BRI, kenapa kami concern dengan pembentukan bullion services ini? Karena kita sudah membentuk holding ultramikro dan telah mendukung ekonomi kerakyatan,” ujar Sunarso.
Baca Juga: Mudik Gratis 2025 dari Pemkab Malang, Simak Jadwal dan Cara Daftarnya!
Sunarso menjelaskan bahwa pelaku emas di Indonesia tidak hanya berasal dari korporasi besar, tetapi juga masyarakat kecil yang perlu difasilitasi agar dapat mengelola emasnya dalam sistem keuangan formal.
Dengan hadirnya bullion bank, masyarakat kini memiliki berbagai pilihan layanan terkait emas.
“Masyarakat bisa menabung emasnya dengan setor Rupiah dan mendapat saldo dalam gram. Bisa juga setor emas dalam gram, saldonya tetap dalam gram,” kata Sunarso.
Lebih lanjut, bullion bank juga memungkinkan masyarakat memperoleh pembiayaan berbasis emas.
Baca Juga: Cara Daftar Mudik Gratis 2025 di Jakarta? Masuk ke Link Ini, Pantau Info Terbarunya
“Kalau punya emas, bisa dititipkan. Kalau yang butuh emas, bisa kredit emas, dan nanti mengembalikannya juga dalam bentuk emas,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya layanan ini agar masyarakat dapat lebih mudah mengakses sistem keuangan formal.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 1.800 ton emas yang dimiliki masyarakat namun masih berada di luar sistem keuangan formal.
“Ada yang di bawah bantal, ada di toilet, di balik batu bata, bahkan dimasukkan ke dalam situs. Ini realitas,” ujar Erick Thohir.
Baca Juga: BRI Catat Laba Rp60,64 Triliun di 2024, Fokus pada Pengelolaan Risiko Jangka Panjang