ASPIRASIKU – BRI Peduli kembali menunjukkan komitmennya dalam mengatasi persoalan sampah dan menjaga kelestarian lingkungan melalui program 'Yok Kita Gas'.
Kali ini, program tersebut dilaksanakan di Istana Maggot BSF, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Jambangan, Surabaya, bertepatan dengan peringatan Hari Peduli Sampah.
Kegiatan ini melibatkan 100 warga Kelurahan Kebonsari dan 50 pelajar dari SMP Negeri 36 Surabaya.
Berbagai aktivitas edukatif dilakukan, seperti sosialisasi pemilahan sampah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sejak dari sumbernya, serta workshop pengolahan sampah yang mengajarkan budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) dan pembuatan ecoenzym.
Baca Juga: HIMBARA Catat Kinerja Solid di Tengah Dinamika Ekonomi Global
Peserta juga mempraktikkan langsung pengolahan maggot menjadi produk bernilai ekonomis serta pembuatan ecoenzym yang bermanfaat bagi lingkungan.
Selain itu, program ini juga mengenalkan konsep Bank Sampah. Peserta yang telah memilah dan mengumpulkan sampah bernilai ekonomis dapat menukarkannya dengan paket sembako.
BRI Peduli juga menyerahkan bantuan tempat sampah pilah kepada kelurahan dan sekolah guna mendukung kebiasaan memilah sampah sejak dini.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 73 karung sampah berhasil dikumpulkan, dengan sampah organik yang tereduksi mencapai 20 kg, sampah anorganik sebesar 99,4 kg, serta potensi reduksi emisi gas karbon sebanyak 112,1 CO2 dan reduksi emisi gas metana sebanyak 98,6 CH4.
Baca Juga: BRI Dorong Inklusi Keuangan Digital, Investasi Emas di BRImo Tembus Rp279,8 Miliar
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menegaskan bahwa program 'BRI Peduli Yok Kita Gas' memberikan dampak nyata bagi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
“Hal ini sejalan dengan komitmen BRI dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), khususnya dalam Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi, dan Pilar Pembangunan Lingkungan,” ujarnya.
Sejak diluncurkan pada 2021, program ini telah dilaksanakan di 41 lokasi di Indonesia, termasuk 5 pasar tradisional dan 35 lokasi pemukiman padat.
Program ini terbagi menjadi dua bentuk, yakni 'Yok Kita Gas - Pasar Tradisional' dan 'Yok Kita Gas - Stand Alone Location', yang menyasar lokasi Bank Sampah atau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang dikelola masyarakat.