Pusbikat Ungaran Bukti Nyata Keberhasilan Program Klasterku Hidupku BRI dalam Memberdayakan Petani Alpukat

photo author
- Kamis, 21 November 2024 | 09:43 WIB
Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku, Petani Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat (Dok. BRI)
Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku, Petani Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat (Dok. BRI)

ASPIRASIKU – Pemerintah terus mendorong penguatan sektor pertanian sebagai fondasi pembangunan nasional.

Mendukung upaya tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui program Klasterku Hidupku berkomitmen memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor pertanian.

Salah satu cerita sukses datang dari Klaster Pusbikat Ungaran, sebuah kelompok budidaya alpukat di Desa Baran Gembongan, Kecamatan Ambarawa, Semarang.

Baca Juga: JAWABAN PRE TEST! Seorang Kepala Sekolah Akan Mengadakan Acara Perpisahan pada Akhir Tahun Ajaran Namun Berdasarkan...

Ketua Klaster Pusbikat, Agus Riyadi, menjelaskan bahwa Pusbikat adalah singkatan dari Pusat Pemasaran dan Edukasi Budidaya Alpukat.

Bermula dari hanya satu wilayah kecil pada 2011, kini Pusbikat telah berkembang menjadi satu kampung dengan 20 petani alpukat.

Mereka menghasilkan alpukat unggulan dengan tekstur daging lembut, rasa gurih, dan kandungan gizi tinggi.

Baca Juga: BRI Raih Penghargaan Internasional Best API Initiative di Global Retail Banking Innovation Awards 2024

“Saya mulai dengan dua pohon alpukat. Setelah panen pertama, masyarakat di sekitar saya terinspirasi untuk ikut membudidayakan alpukat. Dengan Pusbikat, kami ingin menjadikan alpukat sebagai ikon desa,” kata Agus saat mengikuti Bazaar Klasterku Hidupku di Taman BRI pada 15 November 2024.

Agus mulai bekerja sama dengan BRI pada 2020 melalui akses Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Modal tersebut digunakan untuk memperluas usaha, termasuk menanam lebih banyak pohon alpukat dan meningkatkan kualitas produksi.

Baca Juga: BRI Dorong Pertumbuhan UMKM melalui Bazar UMKM BRILiaN

Kini, hasil panen Pusbikat bisa mencapai 1-2 ton per hari dengan harga jual antara Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram. Panen dilakukan tiga kali setahun.

“Program Klasterku Hidupku membantu kami memperluas jaringan, meningkatkan promosi, dan membangun branding produk," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X