ASPIRASIKU - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mencatatkan kinerja positif di tengah tantangan ekonomi global dan domestik.
Hingga akhir Triwulan III 2024, BRI secara konsolidasian berhasil meraih laba bersih sebesar Rp45,36 triliun.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan capaian ini dalam konferensi pers di Jakarta (30/10), dengan menekankan pentingnya fundamental bisnis yang kuat dalam menghadapi berbagai dinamika pasar.
Baca Juga: Kisi-kisi dan Contoh Soal CPNS 2024, Lengkap dengan Panduan Agar Lulus SKD
Sunarso menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit mencapai Rp1.353,36 triliun atau naik 8,21% secara year on year (yoy), dengan 81,70% disalurkan ke segmen UMKM, yang menjadi fokus utama BRI dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.
“BRI hadir untuk memperkuat UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan,” ujar Sunarso.
Dari sisi kualitas aset, BRI berhasil menurunkan rasio Non-Performing Loan (NPL) menjadi 2,90%, lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,07%.
Selain itu, Loan at Risk (LAR) juga turun dari 13,80% menjadi 11,66%.
Penurunan ini didukung oleh penerapan strategi pengelolaan risiko yang disiplin, pemantauan kredit proaktif, serta penguatan tim recovery.
BRI juga mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.362,42 triliun dengan komposisi dana murah (CASA) mencapai 64,17%.
Transformasi digital melalui aplikasi BRImo terbukti meningkatkan jumlah nasabah, terutama dari kalangan milenial, dengan jumlah pengguna BRImo mencapai 37,14 juta per September 2024 dan volume transaksi mencapai Rp4.034 triliun.
Melalui konsep sharing economy, BRI memperluas jangkauan perbankan hingga ke pelosok dengan 1,02 juta AgenBRILink yang tersebar di 62.227 desa.