ASPIRASIKU - Pemerintah telah menetapkan 53 lokasi yang siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat, sebagai bagian dari program pendidikan untuk masyarakat kurang mampu.
Program ini dijadwalkan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026, dengan berbagai persiapan yang terus dimatangkan.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa lokasi-lokasi tersebut dipilih berdasarkan kesiapan infrastruktur dan kebutuhan masyarakat setempat.
“Kami melaporkan per hari ini sudah ada lebih dari 50 lokasi, 53 lokasi lah tepatnya, yang siap untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat ini,” ujar Gus Ipul.
Baca Juga: Sekolah Rakyat Segera Dibuka! Seleksi Guru dan Murid Dimulai April 2025
Prioritas Daerah Rentan Ekonomi
Penerimaan siswa di Sekolah Rakyat akan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai acuan, dengan fokus pada masyarakat dari kelompok Desil 1 dan Desil 2 yang tergolong ekonomi paling rentan.
Lokasi-lokasi yang dipilih sebagian besar berada di wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan minim akses pendidikan.
“Dari 53 lokasi yang telah dipilih, mayoritas berada di daerah yang membutuhkan sekolah dan memiliki jumlah masyarakat kurang mampu yang tinggi,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.
Baca Juga: Kepala BGN Sebut Timnas Kalah karena Gizi Buruk, Komisi X DPR RI: Jangan Lebay!
Kesiapan Infrastruktur
Setiap Sekolah Rakyat yang dipilih telah melalui penilaian ketat terkait kesiapan infrastruktur.
Lokasi-lokasi ini memiliki fasilitas seperti ruang kelas, asrama, tempat ibadah, kantin, dan area olahraga yang memadai.
“Bangunannya sudah mencukupi, ada untuk sekolah, asrama, tempat ibadah, tempat makan, hingga lapangan olahraga,” tambah Gus Ipul.