ASPIRASIKU - Bapak dan ibu guru, apakah Anda merasa telah menjadi teladan yang baik bagi peserta didik Anda?
Menjadi guru bukan hanya soal mengajar di depan kelas, menyampaikan materi, atau memberi nilai.
Lebih dari itu, guru adalah sosok panutan, figur teladan yang tindak-tanduknya diamati, ditiru, dan menjadi referensi moral maupun sikap bagi peserta didik.
Bapak dan Ibu Guru, apakah Anda merasa telah menjadi teladan yang baik bagi peserta didik Anda?
Pertanyaan ini bukan sekadar renungan, melainkan sebuah cermin. Dalam dunia pendidikan, peran guru tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai keteladanan.
Anak-anak belajar bukan hanya melalui buku teks, tetapi juga dari cara guru bersikap, berbicara, menyelesaikan masalah, bahkan saat menghadapi tekanan.
Ketika seorang guru datang tepat waktu, menunjukkan rasa hormat, berbicara dengan sopan, atau menyampaikan kritik dengan bijak, maka tanpa sadar ia sedang mengajarkan karakter kepada murid-muridnya.
Namun, tidak semua guru menyadari betapa kuatnya pengaruh mereka.
Ada yang fokus pada capaian akademik tanpa memperhatikan etika profesional, ada pula yang mungkin lelah oleh sistem hingga lupa bahwa sikap mereka mencerminkan nilai-nilai yang ditransfer ke generasi muda.
Baca Juga: KNKT Selidiki Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Video Medsos Jadi Bukti Awal
Menjadi teladan bukan berarti sempurna. Tetapi menjadi teladan berarti mau terus belajar, memperbaiki diri, dan konsisten menunjukkan sikap yang positif.
Seringkali, keteladanan paling kuat muncul dari hal sederhana: konsistensi, kejujuran, empati, dan kesabaran.