Kesuksesan Shintia dalam meraih beasiswa AAS tidak terjadi dalam semalam.
Ia membuktikan bahwa persiapan yang matang, jujur, dan konsisten sejak menulis esai hingga tahap wawancara bisa membuka pintu ke dunia baru.
Bagi para pencari beasiswa, nasihat Shintia bisa menjadi pedoman bahwa setiap kata yang ditulis dan diucapkan punya makna.
Baca Juga: Jemaah Haji Terpisah di Madinah? Ada Hotel Khusus dari PPIH
Karena dalam seleksi beasiswa bergengsi, bukan hanya kemampuan akademik yang diuji, tetapi juga karakter dan integritas pribadi.
“Kalau kita sungguh-sungguh mempersiapkan semuanya dengan baik, insyaallah bisa lolos. Jangan menyerah di tengah jalan,” pungkasnya.***