Wapres Gibran Umumkan AI Akan Masuk Kurikulum Sekolah Mulai Tahun Ajaran 2025-2026, Ini Contoh yang Disampaikannya

photo author
- Minggu, 4 Mei 2025 | 08:00 WIB
Potret Wapres Gibran menyatakan AI akan masuk ke kurikulum ajaran baru 2025/2026.  (Tangkapan layar YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia)
Potret Wapres Gibran menyatakan AI akan masuk ke kurikulum ajaran baru 2025/2026. (Tangkapan layar YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia)

ASPIRASIKU — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan bahwa teknologi Artificial Intelligence (AI) akan segera menjadi bagian dari kurikulum pendidikan nasional. Rencana ini ditargetkan mulai diterapkan pada tahun ajaran baru 2025/2026.

Pengumuman tersebut disampaikan Gibran saat menghadiri acara di Kampus Anggrek Binus University, Jakarta Barat, Jumat (2/5).

Ia mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil usai pembahasan dalam rapat terbatas bersama Menteri Pendidikan dan jajaran pemerintah terkait.

“Nah, jadi beberapa hari lalu kita ratas (rapat terbatas) bertemu dengan Pak Menteri Pendidikan juga, nanti di tahun ajaran baru kita mulai memasukkan kurikulum AI,” ujar Gibran.

Baca Juga: Mau Daftar Sekolah Kedinasaan? Seginilah RIncian Biaya yang Harus Dipersiapkan Pada Masing-masing Sekolah

AI akan diajarkan secara menyeluruh di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA hingga SMK.

Langkah ini diambil sebagai bentuk kesiapan Indonesia menghadapi era teknologi yang kian pesat.

Lebih lanjut, Gibran menekankan bahwa AI bukanlah ancaman yang akan menggantikan manusia, tetapi mereka yang tidak memanfaatkan AI akan tertinggal oleh mereka yang menguasainya.

“AI tidak akan menggantikan manusia. Tapi orang yang tidak menggunakan AI akan dikalahkan oleh mereka yang menggunakan AI,” tegasnya.

Baca Juga: Fakta Menarik Tentang Foot Binding! Sebuah Tradisi Cantik yang Menyakitkan di Tiongkok

Gibran juga mencontohkan penerapan AI yang sudah digunakan di dunia kerja, salah satunya oleh PT Jasa Marga dalam memantau arus lalu lintas saat mudik lebaran.

“Jasa Marga sudah pakai AI, stafnya anak-anak muda semua, mereka bisa melihat trafik di sepanjang ruas-ruas tol, jadi bisa tahu kapan harus dibikin one way atau contraflow,” ungkapnya.

Contoh lain datang dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), yang telah menggunakan teknologi face recognition berbasis AI untuk meningkatkan keamanan.

“Di KAI ada kamera canggih pakai AI face recognition, jadi, kalau ada pencuri, ketahuan,” tambah Gibran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X