Hubungan mereka semakin erat, namun tak satu pun dari keduanya yang berani mengungkapkan perasaan yang sebenarnya.
Suatu hari di kantin, Rama akhirnya mengajak Sita bicara serius.
Rama: (dengan wajah serius) Sita, ada yang ingin aku katakan padamu.
Sita: (tertawa kecil) Apa itu?
Rama: (menatap Sita langsung) Aku suka padamu, Sita. Aku sudah merasa nyaman dan bahagia saat bersamamu.
Baca Juga: Ini Perbedaan Puisi dan Cerpen: Memahami Gaya dan Tujuan di Balik Karya Sastra
Sita: (terkejut) Aku juga, Rama. Aku juga merasa hal yang sama.
Rama: (tersenyum) Benarkah? Jadi, apa yang seharusnya kita lakukan?
Sita: (tersenyum malu) Aku tidak tahu. Tapi, aku senang kita bisa berbicara tentang ini.
Rama: (menyentuh tangan Sita) Bagaimana kalau kita berdua menjalani hubungan ini dengan lebih serius?
Baca Juga: Petualangan Kreatif di Rumah: Contoh Cerita Pendek Liburan Sekolah yang Menginspirasi
Sita: (senyum) Aku setuju.
Mereka berdua saling tersenyum, merasakan kehangatan di dalam hati mereka.
Perasaan cinta yang tertunda akhirnya terungkap, dan kini Rama dan Sita menjalani hubungan yang lebih serius di tengah kesibukan sekolah.
Di akhir cerita, Rama dan Sita belajar bahwa cinta tak selalu harus diungkapkan dengan kata-kata.