ASPIRASIKU - Kestabilan nilai uang dapat ditetapkan dengan cara menetapkan tingkat bunga pinjaman melalui kebijakan-kebijakan berikut ini.
Ada 3 cara yang dilakukan dalam kebijakan menjaga kestabilan nilai uang yang dapat ditetapkan dengan cara meningkatkan tingkat bunga pinjaman.
Kestabilan nilai uang, atau yang sering disebut inflasi yang rendah dan stabil, adalah salah satu tujuan kebijakan moneter yang dikejar oleh bank sentral dalam banyak negara.
Nilai uang yang stabil penting karena dapat memberikan dasar ekonomi yang lebih sehat dan lebih mudah untuk merencanakan investasi dan konsumsi.
Salah satu alat kebijakan yang sering digunakan oleh bank sentral untuk mencapai tujuan ini adalah mengatur tingkat suku bunga.
Tingkat bunga pinjaman dapat memengaruhi tingkat investasi dan konsumsi dalam perekonomian, dan dengan demikian dapat memengaruhi tekanan inflasi.
Baca Juga: Mengapa Bank Mencetak Uang Logam yang Nilai Intrinsiknya Lebih Mahal dari Uang Kertas? Ini Alasannya
Berikut adalah beberapa cara di mana tingkat bunga pinjaman dapat digunakan untuk mencapai kestabilan nilai uang:
1. Pengendalian Inflasi: Jika bank sentral percaya bahwa inflasi akan naik di atas target yang diinginkan, mereka dapat menaikkan tingkat bunga pinjaman.
Ini akan membuat pinjaman lebih mahal, mengurangi belanja dan investasi konsumen, dan oleh karena itu membantu mengendalikan inflasi.
Baca Juga: Motif Menyimpan Uang untuk Kegiatan Berjaga-jaga Disebut Saving For a Rainy Day, Ini Penjelasannya
2. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Di sisi lain, jika bank sentral ingin merangsang pertumbuhan ekonomi, mereka dapat menurunkan tingkat bunga pinjaman.
Ini akan membuat pinjaman lebih terjangkau, mendorong konsumsi dan investasi, dan membantu mengurangi tingkat pengangguran.
