ASPIRASIKU – Tren modifikasi mobil dengan lampu Bi-LED semakin marak di Indonesia.
Banyak pemilik kendaraan memilih mengganti fog lamp atau headlamp standar dengan lampu jenis ini karena dinilai lebih terang, modern, dan mendukung perjalanan malam hari.
Namun, kehadiran lampu Bi-LED di jalan raya justru menimbulkan pro dan kontra.
Banyak pengendara mengeluhkan efek silau yang membahayakan, terutama ketika cahaya lampu menyebar ke arah lawan arah.
Dalam unggahan akun X @tanyakann yang viral pada Sabtu (16/8/2025), warganet mengkritik pengguna lampu berintensitas tinggi yang dianggap tidak memperhatikan keselamatan.
"Terkutuklah wahai pengguna foglamp sebagai lampu utama, lampu Bi-LED menyorot ke atas, dan yang suka main highbeam tidak jelas," tulis akun tersebut.
Keluhan serupa juga datang dari warganet lainnya. Akun @Nofufs menilai penggunaan Bi-LED secara berlebihan menunjukkan sikap narsistik.
"Dirimu keren, bukan lampu utama saja sudah terang banget, coba kalau lampu utamanya dihidupkan bisa jadi CT Scan massal itu," cuitnya.
Baca Juga: BFLP Wave 2 Dibuka, Ini Persyaratan dan Link Pendaftaran Lowongan Kerja di Bank BRI
Sementara akun @Hanib berbagi pengalaman ketika hampir kehilangan kendali akibat sorotan Bi-LED yang menyilaukan.
"Sudah lampu utama dimatikan, isinya Bi-LED, pas jalan pakai foglamp… Mata ini langsung buta sesaat," keluhnya.
Teknologi Bi-LED: Hemat Energi dan Lebih Awet
Secara teknis, lampu Bi-LED memang menawarkan banyak keunggulan.