ASPIRASIKU – Pada hari Sabtu (1/10/22) berlangsung pertandingan pekan ke-11 Liga 1 laga Arema FC vs Persebaya berlangsung pada pukul 20.00 WIB di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Arema FC kalah atas Persebaya dengan skor 3-2. Atas kekalahan ini menyebabkan para supporter berjuang ricuh karena merasa kecewa atas kekalahan Arema FC.
Terjadi kericuhan setelah pertandingan antara Arema FC vs Persebaya usai dimana para supporter Arema berbondong-bondong turun ke lapangan untuk menemui para pemain.
Baca Juga: Kanjuruhan Berdarah, 127 Orang Meninggal Dunia, PSSI Terpaksa Hentikan Liga 1 Untuk Sementara Waktu!
Hal ini terjadi karena kekesalan yang dialami oleh supporter Arema FC atas kemenangan Persebaya.
Para petugas keamanan gabungan dari TNI Polri pun turun tangan untuk mengamankan kericuhan tersebut.
Namun karena kurangnya petugas keamanan untuk menangani kericuhan yang diakibatkan oleh ribuan supporter alhasil para petugas menyemprotkan gas air mata ke arah lapangan guna membuat kerumunan supporter bubar.
Baca Juga: 5 Pondok Pesantren Terbaik Edisi Memperingati Hari Santri Nasional 2022
Berdasarkan Press Conference yang dilakukan oleh Polres Malang, Irjen Niko Afinta selaku Kapolda Jawa Timur .
Menjelaskan bahwa setelah disemprotkannya gas air mata para supporter pergi bergerak ke satu titik, alhasil terjadi penumpukan dan menyebabkan banyak korban jiwa akibat sesak nafas.
“Kena gas air mata mereka pergi keluar ke satu titik. Kalau tidak salah ke pintu keluar 10 atau 12 ya dan kemudian terjadi penumpukan.
Baca Juga: 10 Ucapan Hari Santri Nasional 2022 yang Cocok Dibagikan Kepada Teman
Di dalam proses penumpukan itu lah terjadi sesak nafas lalu dilakukan upaya penolongan oleh tim medis untuk mendapatkan perawatan ke rumah sakit” ungkap Irjen Niko Afinta
Ia juga menjelaskan dari tragedi tersebut terdapat 127 orang meninggal dunia. Dua diantaranya merupakan anggota Polri.