ASPIRASIKU - Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Kanjuruhan ricuh, Minggu, 2 Oktober 2022, dini hari.
Kekalahan Arema FC atas kemenangan Persebaya Surabaya membuat suporter kecewa dan melakukan aksi ricuh.
Situasi semakin memanas setelah petugas keamanan dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya melepaskan gas air mata.
Hal ini membuat penonton berdesak-desakan untuk mencari jalan keluar. Akibatnya sejumlah penonton terinjak-injak saat kericuhan terjadi dan menyebabkan sejumlah korban meninggal dunia.
Menurut presenter sepakbola papan atas tanah air, Tio Nugroho, melalui twitternya @t10nugroho, korban meninggal dunia mencapai 60 orang dan kemungkinan akan bertambah.
"Korban meninggal sudah 60 orang hingga pukul 01.00 WIB, kemungkinan masih bertambah karena kapisitas RS tidak mampu menampung," tweet Tio Nugroho.
Baca Juga: Kronologi Kericuhan Stadion Kanjuruhan, Dugaan Penyebab Banyak Suporter Arema FC Meninggal Dunia
"Banyak korban (kebanyakan terkena gas air mata) yang tidak bisa mendapatkan penanganan saat ini, kita doakan bersama ya guys," imbuhnya.
Dari informasi yang dihimpun diketahui gas air mata dilarang oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
Bahkan, FIFA melarang gas air mata untuk dibawa masuk ke dalam stadion tanpa alasan apapun.
Dimana penggunaan gas air mata di dalam stadion merupakan pelanggaran kode keamanan FIFA.
Dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulation pasal 19 jelas disebutkan bahwa penggunaan gas air mata dan senjata api dilarang untuk mengamankan massa dalam stadion.