18 Tahun Diteliti dan Capai Kesimpulan Awal Temuan Fosil di Saguling dan Gua Pawon, Hasilnya Ternyata?

photo author
- Sabtu, 23 Oktober 2021 | 15:00 WIB
Tim peneliti ITB saat menemukan fosil binatang dari kelompok Bovidae (sapi, kerbau, dan banteng), Cervidae (rusa), dan Elepha maximus (gajah) di Pulau Sirtwo, waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat. (Dok. Humas ITB)
Tim peneliti ITB saat menemukan fosil binatang dari kelompok Bovidae (sapi, kerbau, dan banteng), Cervidae (rusa), dan Elepha maximus (gajah) di Pulau Sirtwo, waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat. (Dok. Humas ITB)

ASPIRASIKU - Teka-teki yang telah diteliti 18 tahun terkait penemuan fosil hewan di Saguling, Kabupaten Bandung Barat capai kesimpulan awal.

Bahkan dalam kesimpulannya, dugaan awal sebagai bukti adanya kehidupan periode manusia Pawon 5.600-12.000 tahun lalu di cekungan Bandung.

Wilayah temuan ini diduga menjadi wilayah jelajah dan daerah perburuan dalam kehidupan tempo dulu.

Temuan ini juga menjadi sumber sejarah baru tentang kehidupan lain yang serupa yang juga pernah ditemukan di wilayah Jawa bagian Barat.

 

Baca Juga: Rajin Turun ke Daerah, Presiden Jokowi Curhat Tak Pernah Lupakan Satu Kegemaran, dan Ganjar Pranowo Jawab Ini

”Berdasarkan laporan dari para geolog yang menemukan dan meneliti di Saguling, fosil tersebut diduga hewan jenis vertebrata (bertulang belakang) untuk famili Bofidae atau sapisapian serta Cervus alias kelompok rusa. Hal ini serupa dengan temuan gigi dan tulang gajah muda yang ditemukan di sekitar Gua Pawon,” kata arkeolog dan peneliti utama Balai Arkeologi Jawa Barat, Lutfi Yondri di Bandung, Jumat 22 Oktober 2021 dikutip Aspirasiku.id dari berita Pikiran-Rakyat.com berjudul "Teka-teki Fosil di Saguling dan Gua Pawon, Mencari Jawaban Area Jelajah Manusia Prasejarah Jawa Bagian Barat."

Lutfi yang selama 18 tahun terakhir meneliti perjalanan manusia prasejarah di Gua Pawon itu menyebut, bisa disimpulkan bahwa wilayah Saguling pada masa tersebut merupakan wilayah jelajah dari manusia Pawon, terutama untuk daerah perburuan.

Hewan-hewan tersebut, besar kemungkinan, hewan buruan manusia prasejarah pada masa tersebut.

Baca Juga: Lagu Orange – TREASURE Terpilih Jadi Lagu Terbaik untuk Musim Gugur Tahun 2021

Oleh karena itu, dilihat dari umur formasi batuan dan kehidupan, manusia Pawon diperkirakan berada pada era yang sama.

Bagi Lutfi, penemuan itu bisa diartikan berkaitan dengan ruang okupansi dan daya jelajah manusia prasejarah.

Dia berharap, ilmuwan dan arkeolog yang melakukan ekskavasi fosil seperti itu bisa mendapat dukungan penuh dan besar dari pemerintah.

Baca Juga: Khutbah Jumat tentang Bahaya Riya, Cocok untuk Renungan Agar Terhindari dari Penyakit Hati

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X