Pernyataan tersebut justru memicu kritik tajam dari warganet. Banyak pihak menilai sikap Bupati tidak mencerminkan empati terhadap penderitaan warga yang terdampak bencana dan kesulitan akses logistik.
“Pak Tagor, warga Anda capek jalan menjemput logistik berjalan kaki, malah Anda katakan mereka cuma pedagang,” tulis akun @BraderJr.
Kritik serupa disampaikan akun @AmranBakkara.
“Yang benar pak, pedagang sebanyak itu mau dagang ke siapa? Yang jelas itu warga, pedagang paling hanya puluhan orang,” tulisnya.
Baca Juga: Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai, Warga Desa Kuba Hitam Bireuen Masih Terisolasi Pascabanjir Bandang
Hingga kini, kondisi jalan utama yang rusak masih menjadi persoalan utama bagi warga Bener Meriah.
Di tengah perjuangan masyarakat bertahan hidup pascabencana, pernyataan kepala daerah tersebut terus menuai sorotan dan perdebatan publik.***