BENER MERIAH, ASPIRASIKU – Upaya pembukaan akses pascabencana banjir bandang dan longsor di Aceh masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hingga kini, sejumlah kawasan, termasuk di Kabupaten Bener Meriah, masih sulit dijangkau sehingga distribusi bantuan belum berjalan optimal.
Kondisi ini memaksa warga melakukan perjalanan kaki puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan kebutuhan dasar seperti beras dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
‘Pasar Minyak Dadakan’ di Kampung Kem
Sebuah video yang diunggah akun TikTok @seputar.provinsi.aceh pada Jumat, 12 Desember 2025, memperlihatkan warga berbondong-bondong antre BBM di Kampung Kem, Bener Meriah.
Baca Juga: Lowongan Kerja Tenaga Pendukung di PPK Kemayoran Dibuka, TINJAU Persyaratannya
Dalam keterangannya, peristiwa itu terjadi pada Senin, 8 Desember 2025.
“Suasana pasar minyak di kampung Kem. Warga berbondong-bondong datang dari Takengon dan Bener Meriah untuk membeli sembako dan BBM,” tulis keterangan dalam video tersebut.
Dari rekaman terlihat warga mengelilingi mobil bak terbuka yang membawa drum-drum berisi minyak.
Di sekitar lokasi tampak tebing-tebing dengan bekas longsoran tanah berwarna merah, menandakan wilayah itu baru saja terdampak bencana besar.
Jalan Kaki 3–4 Jam Demi Beras
Kondisi serupa juga tergambar dalam video lain yang diunggah akun TikTok @joe_sastra pada Selasa, 9 Desember 2025.
Video itu menunjukkan warga melintasi jalur bekas longsoran tanah di kawasan jalur KKA Bener Meriah — Aceh Utara.