nasional

Susu Program MBG Hanya 30 Persen Susu, BGN Klaim Kandungan Gizi Setara Susu Segar

Rabu, 15 Oktober 2025 | 12:00 WIB
Foto BGN jelaskan alasan susu MBG memiliki kandungan susu segar kurang dari 30 persen. (bgn.go.id)

ASPIRASIKU - Adanya susu kemasan dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan kepada penerima manfaat menimbulkan sorotan publik.

Pasalnya, terungkap bahwa susu kemasan tersebut hanya mengandung 30 persen susu.

Produk bernama “Susu Sekolah” dengan isi 125 ml itu disebut bukan berasal sepenuhnya dari susu segar, sehingga muncul tudingan adanya manipulasi pelaksanaan MBG dan pertanyaan mengapa tidak disediakan opsi susu segar.

Kandungan Susu MBG Sesuai Standar BPOM

Menanggapi kritik tersebut, pihak Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa formulasi Susu MBG telah disusun sesuai Peraturan BPOM No. 13 Tahun 2023 tentang standar gizi susu cair penuh (full cream milk).

Baca Juga: Trump Puji Prabowo di KTT Perdamaian Gaza: Pria Luar Biasa dari Indonesia

“Walau belum 100 persen menggunakan susu segar lokal, kandungan gizi susu MBG — mulai dari protein, kalsium, hingga vitamin D — dibuat setara dengan susu segar,” ujar Tim Pakar Bidang Susu BGN, Epi Taufik, dalam keterangannya, Selasa (14/10/2025).

Ia menegaskan, anak-anak penerima program tetap memperoleh manfaat gizi optimal untuk tumbuh dan belajar.

“Kandungan kalsium tidak kurang dari 15 persen daily value, kadar lemak tidak kurang dari 3 persen, kadar protein tidak kurang dari 2,7 persen, dan kadar karbohidrat serta mineral tidak kurang dari 7,8 persen,” paparnya.

“Jadi, bukan berarti jika susu segarnya 20 persen lalu sisanya semua air,” tegas Epi.

Baca Juga: Lowongan Kerja di KBRI Tokyo Dibuka, BURUAN CEK Kualifikasi dan Posisinya

Permintaan Susu Nasional Meningkat Sejak Ada MBG

Menurut Epi, program MBG justru meningkatkan permintaan susu nasional secara signifikan.

“Sebelum ada MBG, kebutuhan susu nasional sekitar 4,7 juta ton per tahun. Dengan adanya MBG, permintaan naik menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun,” ujar Guru Besar Ilmu dan Teknologi Susu, Fakultas Peternakan IPB itu.

Halaman:

Tags

Terkini