ASPIRASIKU – Siapa yang tidak kenal dengan Fahri Hamzah yaitu mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sejak 2 Oktober-1 Oktober 2019, yang terkenal dengan kritikan pedasnya kepada pemerintah, bahkan dirinya pernah meminta agar KPK dibubarkan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pernyataan tersebut kemudian menuai polemik, pasalnya kehadiran dari KPK sendiri diatur dalam Undang-Undang sehingga tidak semudah itu tunduk pada seorang Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah bersama Fadli Zone merupakan duet yang selalu menyuarakan kritik kepada kebijakan pemerintah yang mereka anggap tidak berpihak kepada rakyat dalam hal ini KPK yang dinilanya tidak becus dalam melakukan tugasnya dengan baik.
Baca Juga: Ikatan Cinta 23 Mei 2023: BISA DIANDALKAN! Namira Berikan Bukti Kebohongan Marsha Kepada Aldebaran
Setelah selesai masa jabatannya Fahri Hamzah pun sudah jarang tampir di TV, publik seolah bertanya dimana gerangan sosok pria yang selalu menggunakan kopiah dan bersuara lantang dengan kritikan pedasnya itu kini seolah hilang ditelan bumi.
Dilansir dari kanal Youtube Metro TV dalam acara Q&A yang dipandu oleh presenter cantik Yohana Margaretha ternyata berhasil menghadirkan seorang Fahri Hamzah, ditemani oleh kelima panelis Sujiwo Tejo, Ray Rangkuti, Virgie Baker, Saut Situmorang dan komika Kukuh Adi.
Setelah Fahri sapaan akrabnya memasuki studio dan dibajiri dengan bunyi tepuk tangan penonton, presenter kemudian mengajaknya ngobrol tentang kesibukannya, dirinya mengatakan bahwa dia sibuk membangun partai.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Rabu, 24 Mei 2023: ANTV, SCTV, MNCTV, Trans TV, Trans 7, NET TV, Indosiar, RCTI, GTV
Presenter pun mempersilahkan dirinya untuk duduk, dia kemudian lanjut bertanya terkait foto Fahri yang tampak tersenyum ketika bertemu Presiden Jokowi, lantas dengan sikapnya yang kini agak melunak apakah dirinya tidak akan sekritis dirinya yang dulu.
Fahri kemudian menjawab bahwa dirinya tidak ingin melangkahi anggota DPR, karena mereka mendapat gaji, sedangkan dirinya sudah tidak digaji bahkan untuk makan saja susah, jadi hal tersebut bukan urusannya lagi.
Menurutnya bahwa jika dulu dia bersuara dengan gagah dan berani karena dia digaji untuk mengkritisi pemerintah, sekaligus diberikan imunitas sesuai protokol sehingga mengritik eksekutif dalam hal ini pemerintah tidak ada masalah.
Selanjutnya presenter menjelaskan cara bermainnya, terdapat 9 kotak di layar dan setiap kotanya terdapat pertanyaan di dalamnya dan tugas Fahri menetukan kotak mana yang harus dibuka, pilihannya jatuh pada kotak nomor 7.
Permainan pun dimulai dengan pertanyaanya, ‘Oposisi vs Oportunis’ ketika ditanya diantara kedua hal tersebut dia berada dimana, Fahri dengan santai menjawab dirinya sebagai lawan atau oposisi karena sudah berada di luar pemerintahan dan tidak digaji untuk mengkritik pemerintah.