“Sekali lagi pada anak-anak saya tercinta se-Indonesia dan juga orang tua, saya mohon maaf atas nama BGN dan janji tidak akan lagi terjadi,” imbuhnya.
Gelombang Kasus Terus Meluas
Rinciannya, berdasarkan data BGN, korban terbanyak berasal dari wilayah Jawa dengan 2.606 kasus, disusul Sumatra 1.281, serta 824 kasus di Kalimantan, Bali, Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua.
JPPI mencatat Jawa Barat sebagai daerah dengan kasus tertinggi (2.012 orang), diikuti DIY (1.047), Jawa Tengah (722), Bengkulu (539), dan Sulawesi Tengah (446).
Baca Juga: Daftar Pemain Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ole Romney Dipanggil
Kepala BGN, Dadan Hindayana, bahkan telah meninjau dapur penyedia makanan MBG di Bandung Barat.
“Kondisinya sebenarnya bagus, hanya mungkin ada keteledoran,” ujarnya pada 23 September 2025.
Gelombang Waspada di Daerah
Dadan menekankan pentingnya kesiapan daerah dalam menghadapi kemungkinan keracunan massal.
Ia mengapresiasi koordinasi petugas, namun mengingatkan perlunya tambahan fasilitas penanganan.
Baca Juga: BRI Perkuat Dukungan untuk Petani di Momentum Hari Tani Nasional 2025
“Termasuk obat-obatan, tempat mandi juga, jadi di setiap wilayah memang harus disiapkan,” katanya saat meninjau posko penanganan keracunan di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.
Evaluasi Menyeluruh, Program Tetap Jalan
Meski gelombang kasus semakin luas, Dadan menegaskan program MBG tidak akan dihentikan.
Menurutnya, fokus pemerintah adalah mencari penyebab keracunan sekaligus memperbaiki standar kesehatan dalam pengelolaan dapur MBG.
