ASPIRASIKU – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa tidak ada satu orang pun yang kebal hukum dalam kasus dugaan pelanggaran terkait MinyaKita.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, setelah bertemu dengan Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (12/3).
Sudaryono mengungkapkan bahwa Presiden sangat geram terhadap para pelaku yang merugikan masyarakat akibat ketidaksesuaian takaran minyak goreng bersubsidi tersebut.
Ia menekankan bahwa kemarahan ini tidak hanya dirasakan oleh Presiden, tetapi juga oleh seluruh rakyat Indonesia.
“Ya gimana, masak nggak marah ya kan? Orang rakyat banyak, yang marah itu nggak hanya Presiden, kita juga semua marah kan,” ujar Sudaryono.
Lebih lanjut, ia menyampaikan pernyataan Prabowo bahwa tidak boleh ada pihak yang mempermainkan kepentingan rakyat demi keuntungan pribadi.
“Pesan Presiden adalah tidak boleh ada lagi siapapun itu menari-nari di atas kepentingan, menari-nari di atas penderitaan rakyat,” tegasnya.
Prabowo juga menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu.
Baca Juga: 5 Kue Khas Lebaran yang Wajib Ada di Meja Hidangan
Tidak ada pihak yang bisa lolos dari proses hukum jika terbukti merugikan masyarakat.
“Intinya, nggak ada, tidak ada siapapun itu nggak terkecuali, tidak ada orang kebal hukum di Indonesia. Siapapun yang melanggar, apalagi merugikan rakyat banyak, ya kita harus dengan tegas,” tambah Sudaryono.
Kasus ini mencuat setelah Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menemukan adanya ketidaksesuaian volume minyak goreng bersubsidi MinyaKita dalam sidak beberapa waktu lalu.
Minyak yang seharusnya berisi 1 liter ternyata hanya memiliki volume sekitar 750-800 mililiter.