Khutbah Jumat Renungan, Tema Rahasia Besar Istighfar

photo author
- Jumat, 27 Agustus 2021 | 07:15 WIB
Ilustrasi (Pixabay/mostafa meraji )
Ilustrasi (Pixabay/mostafa meraji )

ASPIRASIKU - Materi khutbah jumat kali ini membawa kita dalam renungan yang panjang, rahasia apa dibalik bacaan Istighfar yang kerap kita ucapkan.

Kita ketahui Istighfar dengan pelafazannya, Astaghfirullah merupakan cara seorang muslim meminta maaf, memohon ampunan kepada Allah SWT.

Ada banyak renungan di dalamnya, untuk itu berikut ini materi khutbah Jumat yang kembali diunggah dari laman tebuireng.online yang ditulis oleh KH. Mustaqim Askan, bertemakan rahasia dibalik bacaaan Istighfar.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 20 Agustus 2021: Tema Vaksinasi dan Ikhtiar di Jalan Agama

Teks Khutbah Jum'at

الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ لاَمَثِيلَةَ لَهُ ولَا ضِدَّ ولانِدَّ له

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ صَلاَةً تَعْدِلُ جَمِيْعِ صَلَوَاتِ اَهْلِ مَـحَـبَّـتِكَ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ سَلاَمًا يَعْدِلُ سَلاَمَهُمْ

اما بعد

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
اوصيكم واياي بتقوى الله فقد فاز المتقون

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Baca Juga: Materi Khutbah Jumat Singkat, Tema Mensyukuri Nikmat Sehat

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Sebagai muslim, kita harus senantiasa melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah. Itulah yang dinamakan takwa. Dalam hal ketakwaan ini mari kita koreksi dan mawas diri. Sehingga ketakwaan kita semakin meningkat.

Imam Ahmad ibn Hambal, ulama besar pendiri mazhab Hambali, di masa akhir hidupnya beliau berkeinginan pergi ke kota Basrah. Padahal beliau tidak ada janji dengan seorang pun. Karena saking (sangat) inginnya maka beliau memutuskan untuk pergi. Bahkan dalam sejarahnya, ketika beliau tiba di sana pada waktu salat Isya’ dan melakukan jamaah, beliau merasa sangat tenang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama

Sumber: Tebuireng.online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

3 Hadis yang Menerangkan Puasa Bulan Rajab 1447 H

Sabtu, 20 Desember 2025 | 10:00 WIB
X