Khutbah Jumat 20 Januari 2023: Pentingnya Tawadhu dalam Kehidupan Sehari-hari, Termasuk Kepada Allah

photo author
- Rabu, 18 Januari 2023 | 09:00 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat 20 Januari 2023: Pentingnya Tawadhu (Unsplash/Levi Meir Clancy)
Ilustrasi Khutbah Jumat 20 Januari 2023: Pentingnya Tawadhu (Unsplash/Levi Meir Clancy)

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT.

Kita harus memiliki keyakinan bahwa orang lain itu lebih baik dari kita. Jika dalam pandangan mata terlihat buruk, kita tidak dapat menganggap keseluruhannya demikian. Setiap manusia pasti memiliki sisi yang baik.

Imam al-Ghazali memberikan tips bagaimana kita menggunakan kacamata tawadhu dalam melihat siapa saja, anak kecil, orang tua, orang bodoh, atau kafir sekalipun.

Baca Juga: Kultum tentang Islam, Iman, Ihsan dan Kiamat dari Hadits Kedua Arbain Nawawi: Pengertian dan Rukun

Anak kecil tentu belum dihukumi taklif sehingga tidak bermaksiat kepada Allah swt, sedangkan hari-hari kita tidak pernah lepas dari bermaksiat kepada-Nya.

Dengan begitu, kita tidak perlu ragu untuk mengakui bahwa anak kecil itu lebih baik dari diri kita. Orang yang lebih tua dari kita seyogianya dipandang lebih baik dari kita.

Sebab, mereka lebih dahulu daripada kita dalam beribadah kepada Allah swt. Karenanya, tak ada halangan lagi untuk meyakini bahwa mereka lebih baik daripada kita.

Sekalipun ada orang yang tampak, mohon maaf, bodoh, kita juga harus meyakini kebaikan mereka.

Sebab, jika pun mereka melakukan maksiat, tentu itu didasari atas ketidaktahuannya, sedangkan kita tetap bermaksiat, meskipun kita tahu bahwa hal tersebut salah dan dilarang Allah swt.

Baca Juga: 5 Tanda Dosa-dosamu Sedang Dihapus oleh Allah, Kamu Harus Tahu!

Bahkan, terhadap orang kafir pun kita tidak boleh merasa lebih baik.

Sebab, mungkin saja di suatu saat nanti, atau mungkin di akhir hayatnya kelak, ia mengucapkan syahadat dan wafat dalam membawa keislaman dan keimanan.

Hal demikian bukanlah hal yang mustahil dan memang banyak terjadi.

Dengan keyakinan demikian, perasaan tidak lebih baik dari orang lain, maka kita akan berusaha untuk terus memperbaiki diri, berintrospeksi, mencari kesalahan diri agar tidak lagi mengulanginya di kemudian hari dan menggantinya dengan sikap dan laku yang baik.

Kita juga tidak mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi justru mencari dan menemukan kebaikannya untuk kita tiru, kita teladani sebaik mungkin sehingga kita bukan saja terhindari dari laku buruk, tetapi justru melampaui hal tersebut, yakni dengan berlaku baik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yoga Pratama

Sumber: nu.or.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

3 Hadis yang Menerangkan Puasa Bulan Rajab 1447 H

Sabtu, 20 Desember 2025 | 10:00 WIB
X