Tanggal Berapa Isra Miraj 2023 Diperingati, Berikut Ketetapan Ulama dan SKB 3 Menteri

ASPIRASIKU - Isra Miraj merupakan salah satu hari besar bagi umat Islam. Peristiwa ini merupakan sejarah penting terjadinya sholat 5 waktu.

Tidak sedikit yang masih bertanya-tanya kapan peringatan Isra Miraj 2023. Banyaknya umat Muslim yang bertanya akan hal ini dikarenakan hendak melakukan persiapan kegiatan peringatan.

Peringatan Isra Miraj diperingati setiap tanggal 27 Rajab, di tahun ini jatuh pada tanggal 18 Februari 2023 berdasarkan kalender Masehi. Sementara berdasarkan kalender Islam, Isra Miraj 2023 jatuh pada tahun 1444 Hijriyah.

Baca Juga: Data Kabupaten yang Memiliki Desa Paling Banyak di Provinsi Lampung

Dalam Buku "di Balik 7 Hari Besar Islam" Muhammad Sholikhin menuliskan Isra Miraj terjadi pada tahun 621 M, atau tahun 10/11 dari kenabian (Bi'tsah). Jumhur ulama menyebutkan tanggalnya adalah malam Jumat tanggal 27 Rajab.

Berdasarkan kalender Hijriyah Indonesia Tahun 2023 Masehi yang diterbitkan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI, Isra Miraj jatuh pada tanggal 18 Februari 2023.

Hal demikian juga diputuskan oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 3 Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Mobil Bekas Terbaik dengan Harga Murah di Tahun 2023

Artinya, peringatan Isra Miraj yang jatuh pada tanggal 18 Februari 2023 adalah merupakan hari libur nasional dan cuti bersama.

Mengenai waktu perjalanan Nabi Muhammad SAW sendiri terdapat perbedaan pendapat anatara para ulama.

Menurut at-Thabari, Isra Miraj terjadi pada tahun ketika Allah memuliakan Nabi Muhammad dengan risalah kenabian.

Baca Juga: Inilah Data Kabupaten yang Memiliki Wanita Paling Sedikit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Ada juga yang berpendapat bahwa Isra Miraj berlangsung pada tahun kelima kenabian (an-Nawawi dan al-Qurthubi), malam tanggal 27 Rajab tahun ke-10 kenabian (al-Allamah al-Manshurfuri), enam bulan sebelum hijrah atau bulan Muharram tahun ke-13 kenabian, dan setahun sebelum hijrah atau bulan Rabi’ul Awwal tahun ke-13 kenabian.

Sementara menurut riwayat Ibnu Sa’ad, peristiwa agung tersebut terjadi 18 bulan sebelum hijrah.