ASPIRASIKU - Maulid Nabi merupakan peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Sesuai dengan penanggalan Hijriyah, peringatan Maulid Nabi jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal atau 8 Oktober 2022 pada penanggalan Masehi.
Namun bagaimana sebenernya sejarah serta hukum merayakan Maulid Nabi Ini?
Dalam channel YouTube Lentera Islam, Ustadz DR Khalid Basalamah, MA menjelaskan bahwa perayaan Maulid Nabi pertama kali muncul pada tahun 230 Hijriyah dan muncul dari kerajaan Dinasti Fatimiyah Syiah (Syiah) .
Kerajaan itu pertama kali dibentuk di Mesir dan hingga saat ini golongan orang yang berpahaman Syiah masih mengikutinya.
Beliau juga menambahkan bahwa sayangnya banyak ahli Sunnah yang menarik pemahaman tentang perayaan Maulid Nabi ini untuk menjadi pemahaman mereka sedangkan itu adalah ajaran kaum Syiah.
Baca Juga: Peringatan Maulid Nabi 2022 dan Sejarahnya
Kebiasaan yang dilakukan Kaum Syiah dalam merayakan Maulid kerap kali dengan membaca dzikir-dzikir yang sering didengar sekarang. Kemudian pada saat mereka membaca dzikir itu, mereka akan berdiri di tengah-tengahnya karena mereka menganggap ruh Nabi Rasulullah SAW sedang lewat.
Di Indonesia sendiri, banyak ahli Sunnah yang tidak membenarkan ajaran Syiah karena kesesatan yang mereka ajarkan kepada umat Islam.
Tetapi secara tidak sadar mereka juga mengikuti kebiasaan dalam merayakan Maulid Nabi yang merupakan acara orang-orang Syiah.
Dalam sejarahnya kenapa kaum Syiah membuat perayaan Maulid Nabi karena waktu itu orang-orang Romawi mengadakan perayaan Maulid Nabi Isa, dan kerajaan Syiah ini berbatasan langsung dengan kerajaan Romawi. Maka dari itu kaum Syiah di Mesir juga mengadakan Maulidnya Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: 10 Ucapan Maulid Nabi 2022, Menenangkan Jiwa dan Penuh Doa
Selanjutnya, beliau menjelaskan bahwa bentuk cinta kepada Rasulullah SAW cukup dengan mengikuti dan mencontoh apa yang dilakukan dan diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Jika kita menambah apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW maka dianggap ada sesuatu yang belum disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW sedangkan semua sudah disampaikan oleh Nabi SAW sebelum Ia meninggal dunia.
Ustadz Khalid menambahkan ia tidak menyalahkan atau menghardik mengenai perayaan Maulid Nabi, ia hanya menjelaskan dan memberikan ilmu baru bagi yang belum mengetahui tentang sejarah dan bagaimana hukumnya melakukan perayaan Maulid Nabi sesuai dengan apa yang ia pelajari dan pahami. ***