ASPIRASIKU - Barikut ini adalah khutbah Idul Fitri 1443 H dari Muhammadiyah yang bisa digunakan untuk para khotib di tanggal 1 Syawal.
Materi khutbah ini dilansir oleh Tim Aspirasiku dari laman Muhammdiyah.or.id dalam tajuk khutbah Idul Fitri 1443 H dengan judul merengkuh taqwa menjadi muslim wasathiyyah.
Sebagian besar jamaah barangkali masih ada yang belum memahami makna dari wasathiyah.
Akan tetapi, pada naskah khutbah Idul Fitri ini akan dijabarkan asal usul kata wasathiyyah secara rinci.
Baca Juga: Berapa Hari Lagi Lebaran 2022 Diperingati, Berikut Sejarah, Keutamaan dan Makna Hari Raya Idul Fitri
Secara garis besar, wasathiyah adalah sebuah prinsip dasar yang dijalankan oleh Nabi Muhammad saw dalam kehidupan sehari-hari.
Prinsip wasathiyyah yang dilcontohkan oleh Nabi Muhammad saw adalah menjadi yang terbaik, menebar nilai-nilai utama, adil dalam bersikap, seimbang antara dunia dan akhirat, dan proporsional dalam menjalankan ibadah dan mualamah.
Pada naskah khutbah ini juga didukung oleh dalil dari Al-Qur'anul Kariim dan kisah-kisah dari sahabat Nabi Muhammad saw yang menyaksikan bagaimana akhlak yang mulia dari Nabi Muhammad saw.
Tujuan perintah berpuasa di bulan Ramadhan adalah untuk menjadi hamba yang bertaqwa dengan jalan menjadi muslim wasathiyyah.
Baca Juga: 20 Soal USBN Ekonomi Kelas 12 SMA MA dan Kunci Jawaban Tahun 2022
Untuk lebih lengkapnya, simaklah naskah khutbah Idul Fitri Muhammdiyah berikut ini.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ