ASPIRASIKU - Sering kali kita meminta kepada Tuhan, agar semua yang kita minta dapat dikabulkan sesuai harapan kita.
Kadang, doa dan permintaan kita adakalanya tertunda atau belum terkabul sesuai harapan.
Mungkin belum terwujud karena ada sebab-sebab zahir yang tidak mendukung pemenuhan harapan kita.
Baca Juga: Khutbah Jumat 11 Maret 2022 Pilihan Tema Sedekah di Hari yang Penuh Berkah
Ketika permintaan belum terkabul, doa belum terwujud, dan kenyataan belum sesuai harapan, kita tetap dianjurkan untuk berdoa, memuji asmanya Allah.
Bentuk ungkapan doa dan pujian kepada Allah ini termaktub dalam kitab Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali (Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 409).
الحَمْدُ لِلهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
Yang Artinya, “Segala puji bagi Allah atas segala hal.”
Sayyid Muhammad Az-Zabidi dalam Kitab Ithafus Sadatil Muttaqin (Syarah Ihya Ulumiddin) mengatakan, hadits ini diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Sayyidatina Aisyah ra dan Ibnu Majah.
Baca Juga: Sempat Polemik, SBM ITB Nyatakan Tetap Ada Kegiatan Akademik dan Penerimaan Mahasiswa Baru
Doa ini, kata Az-Zabidi, secara umum merupakan pujian kepada Allah, ketika kita menyaksikan sesuatu yang kurang kita sukai.
Tetapi doa ini dapat dibaca untuk beberapa hal lainnya, seperti; ketika hajat kita belum terkabul, belum sembuh dari penyakit, atau berbagai kenyataan lainnya yang belum sesuai harapan dan keinginan.