Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara konsisten. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
(Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang kontinu meskipun sedikit.) (HR. Muslim no. 783)
Jangan jadikan ibadah Ramadhan sebagai ibadah musiman. Setelah Ramadhan, kita masih memiliki puasa sunnah seperti puasa Syawal, Senin-Kamis, dan puasa tiga hari dalam setiap bulan.
3. Menghidupkan Sunnah Rasulullah dalam Menyambut Idul Fitri
Di antara sunnah Rasulullah dalam menyambut Idul Fitri adalah:
- Membayar zakat fitrah sebelum shalat Idul Fitri sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dan sebagai bentuk kepedulian kepada fakir miskin.
- Mandi sebelum shalat Idul Fitri, memakai pakaian terbaik, dan mengenakan wewangian.
- Makan sebelum berangkat shalat Idul Fitri sebagai tanda bahwa ibadah puasa telah berakhir.
- Mengucapkan takbir mulai dari malam hari hingga sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri.
- Bersilaturahmi dan saling memaafkan sebagai bentuk penyucian diri setelah sebulan penuh beribadah.
Baca Juga: Khutbah Jumat 28 Februari 2025 Tentang Hati yang Bergembira Dalam Menyambut Bulan Ramadhan
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
Jama’ah ibadah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Sebagai penutup, marilah kita memohon kepada Allah agar menerima amal ibadah kita selama bulan Ramadhan ini.
Semoga Allah mempertemukan kita kembali dengan Ramadhan di tahun-tahun mendatang dalam keadaan iman dan kesehatan yang lebih baik.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
(Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu al-yaqin, yaitu ajal.) (QS. Al-Hijr: 99)