Apakah Puasa Ramadhan 1445 H Sah Jika Belum Mandi Wajib?

photo author
- Senin, 11 Maret 2024 | 08:00 WIB
apakah puasa sah jika belum mandi wajib (Freepik.com/Freepik)
apakah puasa sah jika belum mandi wajib (Freepik.com/Freepik)

ASPIRASIKU - Memasuki bulan Ramadhan 1445 Hijriyah, kita disuguhi tulisan-tulisan di berbagai media yang mengisyaratkan bahwa mandi wajib adalah syarat mutlak sebelum memasuki bulan suci ini.

Perlu diingat bahwa jika tidak dipahami dengan baik, bisa menimbulkan pemahaman keliru di kalangan masyarakat awam. Mereka mungkin beranggapan bahwa mandi wajib adalah kewajiban yang harus dipenuhi agar puasa menjadi sah, dan tanpanya, segala amalan ibadah di bulan Ramadhan tidak berarti.

Melansir nu.or.id perlu ditegaskan bahwa bahwa mandi wajib bukanlah syarat utama atau rukun puasa. Mandi wajib sesungguhnya diperuntukkan bagi mereka yang berada dalam keadaan berhadats besar, yang hendak menjalankan ibadah tertentu seperti shalat lima waktu dan tawaf.

Baca Juga: Menu Ramadhan Sebulan Full, Ide Masakan Sahur dan Buka Puasa 2024

Hal ini tidak berlaku untuk puasa. Sebagai contoh, seseorang yang mengalami hadats junub karena mimpi basah atau hubungan suami istri, jika tidak memiliki kesempatan untuk mandi wajib sebelum imsak, puasanya tetap dianggap sah, asalkan memenuhi syarat dan rukun puasa yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih cermat dalam memahami informasi, terutama ketika menanggapi judul tulisan tanpa membaca penjelasan isi lengkapnya. Demikianlah, kita dapat menghindari kesalahpahaman yang dapat merugikan, menjelang bulan penuh berkah ini.

Dalam kitab al-Mausu’atul Fiqhiyyah (16/55) dijelaskan:

يَصِحُّ مِنْ الْجُنُبِ أَدَاءُ الصَّوْمِ بِأَنْ يُصْبِحَ صَائِمًا قَبْل أَنْ يَغْتَسِل. فَإِنَّ عَائِشَةَ وَأُمَّ سَلَمَةَ قَالَتَا : نَشْهَدُ عَلَى رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أِنْ كَانَ لِيُصْبِحُ جُنُبًا مِنْ غَيْرِ احْتِلاَمٍ ثُمَّ يَغْتَسِل ثُمَّ يَصُومُ.

Artinya, “Orang yang memiliki hadats junub (hadats besar), sah melaksanakan puasa meski ia belum sempat mandi besar sampai pagi puasa. Siti ‘Aisyah dan Ummu Salamah pernah berkata, ‘Kami melihat Nabi Muhammad saw pagi-pagi masih memilki hadats junub yang bukan karena mimpi basah, lalu beliau mandi besar dan tetap melaksanakan puasa.”

Baca Juga: Renungan Harian 11 Maret 2024: Bagaimana Cara Menjadi Seorang KRISTEN SEJATI? Matius 5 Ayat 48

Dalam konteks bulan puasa, memang terdapat anjuran untuk mandi, namun perlu dicatat bahwa mandi yang dimaksud bukanlah mandi wajib, melainkan mandi sunnah yang dianjurkan pada setiap malam bulan puasa. Kitab Hasyiyah al-Bajuri (1/81) menjelaskan hal ini dengan rinci.

و بقية الأغسال المسنونة مذكورة في المطولات منها الغسل لدخول المدينة الشريفة...ولكل ليلة من رمضان و قيده الأذرعي بمن يحضر الجماعة والمعتمد عدم التقييد بذالك

Artinya, “Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah,... dan setiap malam di bulan Ramadhan. Imam Al-Adzra’i hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjemaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu.”

Baca Juga: Ide Kreatif Membuat Hiasan Ramadhan 2024 Hanya Bermodal Kertas untuk Dekorasi Rumah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Adi Gunawan

Sumber: nu.or.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

3 Hadis yang Menerangkan Puasa Bulan Rajab 1447 H

Sabtu, 20 Desember 2025 | 10:00 WIB
X