ASPIRASIKU – Berbicara tentang kuliner pasti bikin ngiler, siapa sih yang tidak akan lapar kalau mencium aroma makanan yang lezat, kali ini kita akan melihat bagaimana reaksi Bima Aryo dan Inka Fitria ketika menikmati makanan khas dari desa Marfenfen yang satu ini.
Dilansir dari kanal Youtube Trans TV Official, Bima Aryo dan Inka Fitria presenter dalam acara tersebut setelah seharian menikmati sejuknya Air Kongan mereka pun lapar sehingga meminta bantuan beberapa anak Marfenfen untuk mencari kuliner khas mereka.
Posisi Air Kongan yang adalah ikon wisata Desa Marfenfen sendiri terletak di tengah hutan, sehingga Bima Aryo dan Inka Fitria diantar oleh anak-anak desa tersebut masuk ke dalam hutan untuk menemukan kuliner khas mereka.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Rabu, 24 Mei 2023: ANTV, SCTV, MNCTV, Trans TV, Trans 7, NET TV, Indosiar, RCTI, GTV
Desa Marfenfen sendiri terletak di tengah hutan, perjalanan untuk tiba di desa itu sendiri cukup lama jika menggunakan speed boat sendiri sekitar 1-2 jam lama perjalanannya, jika menggunakan motor laut maka bisa seharian lamanya perjalanan.
Desa Marfenfen sendiri merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Aru, Kecamatan Aru Selatan, bisa dikatakan desa tersebut unik, karena selain berada di tengah hutan, desa tersebut juga memiliki goa yang jaraknya panjang dan gelap sebagai akses masuk ke desanya.
Goa yang panjangnya 500 meter ini, di dalamnya rupanya terdapat staklatit yang masih aktif mengalir karena endapan dari batu kapur yang merupakan dinding dari goa tersebut, ada juga Kelelawar dan sarang burung Walet yang melekat di atap goa tersebut.
Setelah berhasil menaklukan goa yang panjang dan gelap itu, mereka kemudian ingin melihat goa dengan cara yang berbeda yaitu dengan cara naik ke atas bebatuan yang unik, mereka mengakui bahwa Marfenfen memiliki keindahan alam yang tersembunyi.
Tidak hanya memiliki keindahan alam yang tersembunyi tetapi kulinernya juga tersembunyi di dalam kulit pohon sagu yang harus dibelah untuk mendapatkannya.
Setelah berjalan cukup jauh dari Air Kongan tempat wisata tersebut, Bima sapaan akrabnya bersama rekannya Inka sapaan akrabnya tiba di tempat makanan khas desa itu, ketika dihadapkan kepada sebuah pohon sagu yang tua, mereka pun kaget.
Bima dan Inka kaget karena rupanya makanan yang khas tersebut adalah ulat sagu yang ukurannya raksasa, cukup besar untuk ukuran ulat, karena kaget dia kemudian bertanya kepada anak-anak desa yang mengantar mereka, apakah mereka sering makan ulat raksasa tersebut.
“Kamu suka makan ini,” tanya Bima.