Pemkab Lampung Selatan Klarifikasi Kabar Bocah 10 Tahun Gizi Buruk di Wilayahnya, Randi Sakit Paraplegia

photo author
- Minggu, 21 September 2025 | 10:00 WIB
Pemkab Lampung Selatan Luruskan Kabar Bocah 10 Tahun Diduga Alami Gizi Buruk (Ist.)
Pemkab Lampung Selatan Luruskan Kabar Bocah 10 Tahun Diduga Alami Gizi Buruk (Ist.)

Lampung Selatan, ASPIRASIKU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan meluruskan informasi terkait kondisi kesehatan seorang bocah bernama Randi Aditia (10), warga Dusun 4 Gedong Bendo, Desa Rulung Sari, Kecamatan Natar, yang sebelumnya diberitakan mengalami gizi buruk dan luput dari bantuan sosial.

Camat Natar, Eko Irawan, menegaskan kabar tersebut tidak benar. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, Randi tidak mengalami gizi buruk, melainkan didiagnosa paraplegia unspecified, yakni kelumpuhan yang belum teridentifikasi penyebab spesifiknya.

“Tim Puskesmas sejak awal sudah memberikan pelayanan kesehatan. Kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait pengajuan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang kini masih dalam proses pembuatan rekening,” jelas Eko, Senin (15/9/2025).

Baca Juga: Penjagaan Gedung DPR oleh TNI Tuai Polemik, TNI AD Tegaskan Hanya Jalankan Aturan

Selain layanan medis, Pemkab Lampung Selatan juga menyiapkan sejumlah langkah konkret.

Di antaranya, membawa Randi ke RSUD Abdul Muluk melalui rujukan dari RS Natar Medika, menyalurkan bantuan dana dari Tim Geber Bismillah Bisa Natar, serta berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Lampung Selatan.

“Hari ini, Dinas Kesehatan dan Dinas PPPA turut menyerahkan bantuan langsung di RS Natar Medika. Dan besok (16/9), pasien dirujuk ke RSUD Abdul Muluk,” tambah Eko.

Sementara itu, Ningsih, ibu Randi, menceritakan bahwa anaknya lahir dalam kondisi sehat dengan berat 3 kilogram dan tumbuh normal sesuai usia.

Baca Juga: Fenomena 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' Viral, Publik Geram Penyalahgunaan Sirene dan Strobo

Namun saat berusia empat tahun, muncul kelainan pada gerak tubuhnya.

“Awalnya sering jatuh tanpa sebab, lalu tidak bisa bangun sendiri. Pernah diurut bagian pinggang dan paha, tapi setelah itu justru semakin lemah hingga tidak bisa berjalan,” ujar Ningsih.

Randi sempat menjalani perawatan di Puskesmas Sukadamai pada Desember 2024, sebelum dirujuk ke RS Natar Medika.

Dokter pun mendiagnosa paraplegia dan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan ke RSUD Abdul Muluk. Namun, keluarga belum melanjutkan rujukan tersebut karena keterbatasan.

Baca Juga: Serunya Belajar Bertutur, Mery Kusyeni Ajak Peserta Festival Literasi Lampung Barat Jadi Pendongeng Kreatif Lewat Naskah yang Dibuat Sendiri

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X