ASPIRASIKU - Sembilan orang Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) asal Lampung diberhentikan atas kasus pertikaian antar sesama Praja IPDN di Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat.
Kesembilan Praja Madya Putra IPDN asal Lampung yang diberhentikan itu berinisial MNF, MZD, MHA, MAP, MR, MDB, AO, TD dan Praja Pratama Putri berinisial OTW.
Saat dikonfirmasi, Plh Kadiskominfotik Lampung, Achmad Saefullah, mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari IPDN.
Baca Juga: Arti Warna Ungu Dalam Psikologi: Lambang Kemewahan dan Bisa Membangkitkan Alam Bawah Sadar
"Nama-nama ini belum saya konfirmasi ke pihak STPDN (IPDN), untuk kebenaran otentik yang dipecatnya," kata Plh Kadiskominfotik Lampung, Achmad Saefullah dalam keterangannya, Rabu (15/11/2023).
Saefullah menjelaskan, berdasarkan informasi dari Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung, bahwa para Praja IPDN tersebut pada saat seleksi adalah wewenang dari Kementerian Dalam Negeri melalui IPDN.
"Para Praja tersebut adalah pendaftaran Lampung, dari hasil seleksi dan dinyatakan lolos maka mereka diantar oleh BKD ke IPDN," jelasnya.
Meski begitu, BKD Lampung hanya memiliki kewenangan mengantarkan peserta asal Lampung yang lolos seleksi. Sedangkan untuk kegiatan selanjutnya Pemda tidak terlihat dalam proses pendidikan di IPDN.
"Kegiatan selanjutnya mereka di IPDN adalah kehidupan dalam pendidikan mereka dan tidak ada sangkut pautnya dengan Pemerintah Daerah pada saat mereka melaksanakan pendidikan," ujarnya.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru 2024, Ruas Jalan Tol Bakauheni Terbanggi Besar Diperbaiki, Ini Progresnya
Kejadian ini juga jadi pembelajaran bagi Pemprov Lampung agar tidak terulang kembali. Maka solusi ke depannya BKD akan memberikan arahan pada saat pengantaran agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi ke depannya.
Berdasarkan informasi yang beredar, bahwa telah terjadi tindak kekerasan sesama Praja di IPDN Kampus Jatinangor. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu tanggal 4 November 2023 lalu.
Saat itu, Praja Pratama Putri berinisial OTW asal Lampung tidak melaksanakan kegiatan kurvei di lingkungan wisma. Sehingga ditegur oleh Praja Pratama Putri asal Kalimantan Barat berinisial AAR.
Namun teguran itu berujung cekcok dan terjadi pencekikan leher yang dilakukan oleh Praja OTW kepada Praja AAR.
Pada saat kejadian, ada Praja Pratama Putri lainnya berinisial EHL yang berasal dari Jatim yang juga Wakil Koordinator Putri Angkatan XXXIV. Dia kemudian melaporkan kejadian itu ke pengasuh wisma bernama Syarifah.