ASPIRASIKU - Serangan balasan dilakukan Amerika Serikat terhadap cabang ISIL (ISIS) di Afghanistan, Negawa Islam di Provinsi Khorasan, ISKP yang juga dikenal dengan ISIS-K.
Serangan ini dilakukan pasca serangan yang dilakukan pihak ISIS yang menewaskan militer Amerika Serikat dan warga sipil dari Afghanistan di Bandara Kabul.
Amerika Serikat melakukan serangan pesawat tak berawal dan diklaim perencana ISIS-K di Afghanistan tewas, tanpa ada warga sipil yang menjadi korban jiwa dalam serangan tersebut.
Baca Juga: Pilihan Ekstrim untuk Childfree, Youtuber Gita Savitri Devi Ternyata Punya Rasa Toleransi Tinggi
Terlebih sejak awal akan melakukan operasi serangan melawan ISKP (ISIS-K) terjadi ketika kedutaan AS di Afghanistan memperingatkan warganya untuk segera meninggalkan bandara Kabul di tengah ancaman keamanan.
Ini serangan balasan yang direncanakan untuk perencana kelompok yang berafiliasi dengan ISIL sehari setelah serangan di luar bandara Kabul yang menewaskan sedikitnya 175 orang dan 13 tentara AS.
“Serangan udara tak berawak terjadi di Provinsi Nangarhar Afghanistan. Indikasi awal adalah bahwa kami membunuh target,” kata Kapten Bill Urban dari Komando Pusat AS dilansir Aspirasiku dari Al Jazeera, Sabtu 28 Agustus 2021.
Baca Juga: Seni Musik Tradisi Nusantara Masuk Kurikulum Pendidikan, Ini Alasan Diusulkannya
“Kami tahu tidak ada korban sipil,” katanya,
Rencana ini juga sudah diungkapkan militer Amerika Serikat pada Jumat malam, bahwa ia akan memburu target perencana pengeboman.
“Indikasi awal adalah bahwa kami membunuh target. Kami tahu tidak ada korban sipil,” kata pernyataan militer AS pada Jumat malam.
Ini juga menjalankan intruksi Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang bersumpah membalas serangan di Kabul.
Baca Juga: 28 Agustus: Jerman-Romania Mulai Peperangan, Deklarasi Kuwait dan Kelahiran Pecatur Edhi Handoko
“Kami akan memburumu dan membuatmu membayar. Saya akan membela kepentingan kami dan rakyat kami dengan segala tindakan atas perintah saya,” kata Joe Biden mengecam. ***