ASPIRASIKU - Kelompok Taliban dikabarkan memblokir bandara Kabul di Afghanistan. Bahkan mereka siap mengambil alih bandara setelah memegang beberapa posisi penting dan wilayah di Afghanistan.
Atas penutupan pasukan Taliban tersebut, sebagian besar warga yang berharap bisa dievakuasi tidak bisa lagi keluar dari Afghanistan.
Penutupan dan pengambilalihan ini juga yang menghentikan Amerika Serikat dan sekutu mengakhiri penempatan pasukan selama dua dekade.
Baca Juga: 29 Agustus 1958: Kelahiran Raja Pop Michael Jackson
Sebagian besar telah menyelesaikan penerbangan evakuasi selama 24 jam penuh setiap harinya.
Bahkan catatan pemerintah AS, penerbangan udara telah melakukan evakuasi 112.000 warga Afghanistan dan negara asing sejak 14 Agustus, malam penangkapan Kabul oleh Taliban, dan 117.500 orang sejak akhir Juli.
Sementara Inggris sedang melakukan penerbangan evakuasi terakhirnya pada hari Sabtu, meskipun Perdana Menteri Boris Johnson berjanji untuk mendapatkan lebih banyak dari mereka yang berisiko dari Taliban ke Inggris dengan cara lain.
Baca Juga: 30 Merek Mi Instan Terbaik, Indomie Duduki Peringkat Pertama Versi LA Times
Johnson membahas evakuasi dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dalam panggilan telepon pada hari Sabtu.
"Ketiga pemimpin menyetujui fakta bahwa evakuasi warga negara mereka, personel Afghanistan [yang telah bekerja dengan angkatan bersenjata mereka] dan orang-orang dalam bahaya selalu menjadi prioritas tertinggi, serta memberikan pasokan kemanusiaan kepada penduduk. dan pengungsi dari kawasan itu,” kata juru bicara Merkel, Stefan Seibert dikutip dari Aljazeera, Minggu 29 Agustus 2021.
Menurut Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, pada hari Sabtu pasukan kelompoknya memegang beberapa posisi di dalam bandara dan siap untuk mengambil kendali secara damai ketika pasukan Amerika terbang keluar.
Baca Juga: Insecure Tanda Tak Mampu, Ini Tips Mengatasinya
Akan tetapi juru bicara Pentagon John Kirby membantah klaim tersebut.
Taliban mengerahkan pasukan tambahan di luar bandara untuk mencegah kerumunan besar berkumpul setelah pemboman hari Kamis.