ASPIRASIKU – NATO dikejutkan minggu ini dengan ledakan rudal yang terjadi di desa Polandia dekat perbatasan Ukraina serta menewaskan dua orang.
Presiden Polandia, Andrzej Duda mengatakan ledakan yang menghantam Przewodow, sebuah desa berpenduduk ratusan orang, “kemungkinan besar buatan Rusia” sebab penyelidikan masih berlangsung.
Analis militer turun ke media sosial untuk menyarankan ini bisa menjadi momen ketika aliansi akan memohon Pasal 4, konsultasi antara negara-negara NATO ketika salah satu anggota merasa terancam.
Atau Pasal 5, ketika serangan dianggap sebagai kekerasan terhadap seluruh aliansi, yang memungkinkan NATO untuk memutuskan tindakan yang dianggap tepat untuk melindungi anggotanya.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyebut ledakan di Polandia sebagai “eskalasi yang sangat signifikan” dan berkata, “Kita harus bertindak.”
Akan tetapi NATO dan negara-negara Barat termasuk Amerika erikat, sejak itu meredakan kekhawatiran yang menyatakan bahwa rudal itu tersesat, kemungkinan merupakan bagian dari sistem pertahanan udara Ukraina.
Namun demikian, mereka mengatakan Rusia memikul tanggung jawab keseluruhan sebagai agresor dan pemicu perang.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg telah mempertahankan sikap hati-hati sepanjang episoe tersebut dan tidak menyalahkan Rusia saat dia menunggu intelijen Polandia.
Stoltenberg mengatakan analisis awal menunjukkan rudal pertahanan udara Ukraina mendarat di Polandia, ditembakkan untuk mempertahankan wilayah Ukraina dari serangan rudal jelajah Rusia.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Sabtu, 19 November 2022 GTV, NET TV, dan MNCTV: Saksikan! Elif
“Tapi izinkan saya menjelaskan, ini bukan kesalahan Ukraina,” katanya sambil menekankan bahwa Rusia pada akhirnya masih bertanggung jawab.
Bicara soal dari KTT G20 di Bali, Indonesia, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan “tidak mungkin” rudal itu ditembakkan oleh Rusia.
Pengekangan dirinya dicurahkan dengan pujian langka oleh Kremlin.
Tetapi Rusia mengecam beberapa negara Barat, terutama Polandia, atas tanggapan awal mereka.