ASPIRASIKU - Invasi militer Rusia ke Ukraina belum capai target utama seperti yang diharapkan.
Sementara invasi sudah memasuki hari kelima. Invasi habis-habisan Rusia ke Ukraina ini merubah peta perang.
Harapan bahwa Rusia akan dengan mudah memelintir lengan Ukraina, ternyata salah.
Baca Juga: Sejarah Lengkap Terlahirnya Hari Raya Nyepi di Bali
Dilansir Aspirasiku dari laman The Joongang, Selasa 1 Maret 2022, Rusia belum merebut target utama ibukota Ukraina, Kyiv, kota keduanya, Kharkiv, dan benteng Laut Hitamnya, Mariupol.
Apalagi kerugian Rusia di awal perang sangat besar. Hal ini sebagaimana yang disampaikan Ryu Seong-yeop, seorang peneliti di Institut Penelitian Militer Abad 21.
Ryu Seong-yeop mengatakan, menurut pengumuman Kementerian Pertahanan Ukraina tanggal 26, 146 tank Rusia dan 706 kendaraan lapis baja dihancurkan.
Baca Juga: Tradisi Hari Raya Nyepi, Ini yang Biasa Terjadi di Bali
"Artinya, taktik batalyon 25 hingga 30 telah mencair,” katanya.
Tim taktik batalion adalah formasi sementara dari unit militer Rusia seukuran batalyon, dengan fokus pada tank (10 unit) dan kendaraan lapis baja (40 unit), serta artileri, pertahanan udara, teknik, komunikasi, dan tugas.
Rusia mengerahkan 160 batalyon taktik dalam perang ini, dan menempatkan 100 ke dalam pertempuran.
Ini adalah angka bahwa 30% dari pertempuran hilang dalam tiga hari (per tanggal 26). Ini berarti bahwa Ukraina memimpin.
Baca Juga: Sinopsis Aku Bukan Wanita Pilihan Episode 12, 1 Maret 2022: Duh! Ibu Dian Minta Tiara Jujur ke Radit
Dianalisa, ada kesalahan strategi Rusia dalam invasi kali ini ke Ukraina. Rusia ingin mengakhiri perang dengan cepat dan cepat.
