Dalai Lama Menentang Invasi Rusia ke Ukraina: Perang Sudah Ketinggalan Jaman!

photo author
- Senin, 28 Februari 2022 | 15:20 WIB
Dalai Lama Tentang Invasi Rusia ke Ukraina: Perang Sudah Ketinggalan Jaman (pixabay.com)
Dalai Lama Tentang Invasi Rusia ke Ukraina: Perang Sudah Ketinggalan Jaman (pixabay.com)

ASPIRASIKU – Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet mengeluarkan pernyataan yang menentang invasi Rusia ke Ukraina.

Dalai Lama mengunggah postingan tentang invasi Rusia ke Ukraina melalui laman media sosial Facebook miliknya pada 28 Februari 2022.

“Saya sangat sedih dengan konflik Ukraina. Dunia kita telah menjadi begitu saling bergantung sehingga konflik kekerasan antara dua negara tak terhindarkan berdampak pada seluruh dunia," tulis Dalai Lama.

"Perang sudah ketinggalan jaman – non-kekerasan adalah satu-satunya cara. Kita perlu mengembangkan rasa kesatuan umat manusia dengan menganggap manusia lain sebagai saudara. Ini adalah bagaimana kita akan membangun dunia yang lebih damai," kata pemimpin Tibet yang mengasingkan diri ke India ini.

Baca Juga: Keren! Para Pemeran ‘Squid Game’ Mencetak Sejarah Dengan Tiga Kemenangan di SAG Awards 2022

Menurutnya, masalah dan perbedaan pendapat paling baik diselesaikan melalui dialog. Karena kedamaian sejati muncul melalui saling pengertian dan menghormati kesejahteraan satu sama lain.

"Kita tidak boleh kehilangan harapan. Abad ke-20 adalah abad perang dan pertumpahan darah. Abad ke-21 harus menjadi abad dialog. Saya berdoa agar perdamaian segera dipulihkan di Ukraina," tulisnya.

Tulisan tersebut diunggah pada hari kelima invasi terjadi, yang merupakan kelanjutan dari komentar sebelumnya tentang meminta umat manusia mencapai kesatuan.

Namun topik invasi negara berdaulat ini, membawa bobot di bidang geopolitik dan akan menarik perhatian mengingat pandangan Rusia tentang status separatis Ukraina.

Baca Juga: Review Episode 1 Drama ‘Military Prosecutor Doberman’ Diperankan oleh Ahn Bo Hyun dan Jo Bo Ah

Pemimpin spiritual Tibet ini adalah kepala agama Buddha Tibet dan secara tradisional bertanggung jawab atas pemerintahan Tibet, sampai pemerintahan Tiongkok mengambil alih daerah itu pada tahun 1959 setelah terjadi pemeberontakan.

Tiongkok tidak pernah mengakui pemerintah Tibet, dan memandang Dalai Lama ke-14 yang bernama Lhamo Thindup sebagai separatis yang berniat memisahkan Tibet dari Tiongkok.

Dalai Lama saat ini telah melarikan diri ke pengasingan di India dan telah tinggal di sana sejak lama.

Tiongkok juga tidak menyetujui keterlibatan Dalai Lama dengan para pemimpin asing, dengan mengatakan meskipun mereka melakukan pertemuan dalam kapasitas pribadi, mereka masih mewakili pemerintahan mereka.

Baca Juga: Squid Game Menangkan Penghargaan SAG Stunt Ensemble untuk Drama Korea Pertama

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tampan Fernando

Sumber: mothership.sg

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Trump Panggil Prabowo ke Podium di KTT Gaza

Selasa, 14 Oktober 2025 | 19:00 WIB
X