Jakarta, ASPIRASIKU – Misteri di balik kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP), perlahan mulai terungkap.
Kepolisian menyatakan tidak ditemukan indikasi keterlibatan pihak lain dalam insiden tragis yang merenggut nyawa Arya.
Hal ini diungkapkan oleh anggota Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya, Ipda Saji Purwanto, dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa, 29 Juli 2025.
Berdasarkan hasil digital forensik, diketahui bahwa Arya telah menunjukkan tanda-tanda keinginan untuk mengakhiri hidup sejak lebih dari satu dekade lalu.
“Kami menemukan pengiriman email dari akun yang dimiliki Arya, yaitu [email protected], yang dikirimkan ke lembaga amal pendukung korban depresi dan bunuh diri sejak tahun 2013,” ungkap Ipda Saji.
Isi email tersebut mengungkap alasan pribadi yang menjadi pemicu munculnya niatan bunuh diri dari Arya.
Bahkan, penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa kondisi psikologis Arya terus memburuk dalam beberapa tahun terakhir.
"Pada 2021, niat Arya untuk bunuh diri semakin kuat karena permasalahan pribadi yang dihadapinya saat itu," tambahnya.
Baca Juga: Kisah dr. Elza Amelia Firdaus, Dokter Muda UIN Jakarta yang Mengabdi di Tanah Suci
Sebagai informasi, Arya ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Jakarta Pusat pada Selasa pagi, 8 Juli 2025.
Ia ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan kepala dililit lakban kuning dan tubuh tertutup selimut.
Namun, hasil olah tempat kejadian perkara menunjukkan tidak adanya tanda-tanda kekerasan atau kerusakan di dalam kamar.
Hal ini memperkuat kesimpulan penyidik bahwa kematian Arya bukan akibat tindakan kriminal atau keterlibatan pihak lain.